Nama Presiden RI 2019 Sudah di Lauhul Mahfuz, Anis Matta Jemput Takdir

Tanpa ragu Anis Matta mengenalkan poros baru, Arah Baru Indonesia (ABI), sebagai bekal tandingan untuk menghadapi koalisi besar pada Pilpres 2019.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Apr 2018, 17:05 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 17:05 WIB
Anis Matta Ingin Indonesia Jadi Poros Baru Dunia
Mantan Presiden PKS Anis Matta saat hadir di acara Relawan Anis Matta dan Gen AMPM Bali di Hotel Orenjje Denpasar (Liputan6.com / Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah mengumumkan maju pada Pilpres 2019 mendatang. Lantas apakah dua orang ini kembali mengulangi pertarungan 2014 tanpa lawan yang lain?

Prabowo, saat mengumumkan pencalonannya dalam Rakornas Rabu, 11 April kemarin, mengatakan maju dengan syarat mendapat dukungan dari mitra koalisi, yakni PKS dan PAN. 

Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini belum meresmikan diri berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres mendatang.

PKS sendiri nyatanya telah menyiapkan calon presidennya. Politikus PKS Anis Matta mengungkapkan, ada 9 nama calon presiden yang disiapkan partainya.

Mereka antara lain Ahmad Heryawan (Aher), Hidayat Nur Wahid, Sohibul Imam (Presiden PKS), Iwan Prayatno, Salim Assegaf, Mardani Ali Sera, Al Muzzamil Yusuf, dan "saya salah satunya," ungkap Anis, saat berkunjung ke Garut, Rabu siang 11 April 2018.

Anis safari ke Garut dan daerah Jawa Barat lainnya merupakan bagian dari upaya mensosialisasikan diri sebagai calon presiden.

"Nanti (yang ditunjuk) tergantung pimpinan partai yang bicara, tugas saya hanya mensosialisasikan," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu.

Anis Matta mengatakan, proses pemunculan bakal calon presiden saat ini masih berjalan dinamis. Termasuk kemungkinan munculnya poros baru untuk menghadang hegemoni Joko Widodo atau Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Poros Arah Baru Indonesia

Politikus PKS Anis Matta
Politikus PKS Anis Matta. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Tanpa ragu Anis pun mengenalkan poros baru, Arah Baru Indonesia (ABI), sebagai bekal tandingan untuk menghadapi koalisi besar pada Pilpres 2019.

Tapi di sisi lain, PKS juga masih mempertahankan koalisi dengan Partai Gerindra yang dikomandoi Prabowo Subianto.

"Sebenarnya Presiden 2019 itu sudah ada di Lauhul Mahfuz, kita tinggal menjemput takdir, siapa tahu cocok," ujarnya.

Mantan ketua umum KAMMI ini mengakui, PKS merekommendasikan dirinya sebagai salah satu bakal calon presiden 2019. Karena itu, ia terus bergerilya mensosialisasikan pencalonannya.

"Intinya kerja dulu, walapun unggul (hasil elektabilitas dengan Aher) tapi kecil," kata Anis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya