Dedi Mulyadi Janjikan Progam Asuransi untuk Para Pekerja Informal

Hal tersebut dia ungkapkan saat bertemu Ernah (62), seorang pemulung di Kota Bekasi.

oleh Abramena diperbarui 26 Mei 2018, 13:44 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 13:44 WIB
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Liputan6.com, Bandung - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjanjikan program asuransi untuk pekerja informal di Jawa Barat. Sektor pekerjaan ini menurut dia sangat membutuhkan advokasi dari pemerintah.

Hal tersebut dia ungkapkan saat bertemu Ernah (62), seorang pemulung di Kota Bekasi.

Menurut mantan Bupati Purwakarta tersebut, negara harus hadir di tengah kehidupan para pekerja informal. Apalagi, jika para pekerja itu menghadapi hari tua.

"Sejak awal saya katakan, harus ada perlindungan dan jaminan untuk para pekerja informal di hari tua mereka. Pemerintah harus hadir," kata Dedi.

Secara teknis, asuransi tersebut bisa berupa asuransi kesehatan dan jaminan pendidikan untuk anak-anak para pekerja informal. Selain itu, akses terhadap perumahan harus diberikan oleh pemerintah untuk mereka.

"Bentuknya bisa jaminan kesehatan khusus pekerja informal. Pendidikan anak-anak mereka juga harus diperhatikan. Ditambah, mereka sangat butuh akses mendapatkan perumahan, itu harus kita dorong," ujar Dedi Mulyadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kisah Mak Ernah

Sebagai pemulung, Mak Ernah (62) menceritakan kegetiran hidupnya kepada Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Di hari tua, dirinya masih harus mengais rezeki di tempat-tempat kotor demi sesuap nasi.

Ikhtiar harian ini terpaksa dia lakukan karena sang suami sudah tidak bisa bekerja. Selain karena usia lanjut, masalah kesehatan menjadikan suaminya tidak bisa keluar rumah.

"Hasil mulung paling cukup buat makan sehari-hari. Suami sudah enggak kerja. Repot pak, rumah sering kebanjiran," katanya.

Menurut Dedi Mulyadi, usia yang sudah tidak produktif memang sering menjadi beban keluarga. Karena itu, dirinya memandang penting kebijakan asuransi ini untuk segera dilakukan.

"Harus disegerakan ini, Mak Ernah lain sangat banyak di Jawa Barat. Teknisnya, ada kerja sama pemerintah kabupaten/kota dengan provinsi soal basis data yang kuat. Sehingga program ini bisa tepat sasaran," pungkas Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya