Jokowi: Jangan Sampai Kita Retak karena Pilpres

Presiden Jokowi membuka pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Tegar Beriman Bogor, Rabu (8/8/2018).

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 11:42 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 11:42 WIB
Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Presiden Jokowi membuka pendidikan kader ulama MUI.

Liputan6.com, Bogor - Presiden Jokowi membuka pendidikan kader ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Tegar Beriman Bogor, Rabu (8/8/2018).

Dalam sambutannya, Jokowi meminta para kader MUI ke-12 agar tetap menjaga kerukunan dengan cara menyebarkan dakwah yang positif.

"Ini tugas kepada kader jangan sampai kita berprasangka buruk. Apalagi menyebarkan fitnah-fitnah," kata Jokowi.

Indonesia jadi rujukan negara islam lain yang menganut toleransi yang kuat. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat agar menjaga aset tersebut. Kata Jokowi, jangan sampai aset terbesar, yaitu persatuan dan kerukunan, jadi hilang lantaran pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden.

"Mari kita jaga ukhuwah wathoniah kita karena ini aset terbesar kita. Jangan sampai pilihan presiden, bupati, gubernur setiap lima tahun ada terus kita jadi retak," kata Jokowi.

Dia juga meminta kepada para kader MUI jangan sampai gampang curiga dan berburuk sangka. Kemudian, dia juga menitipkan kepada para kader agar selalu berprasangka baik.

"Saya titip yang dikembangkan, yaitu bagaimana berprasangka baik. Penuh dengan kecintaan, jangan sampai membenci. Sedih kalau banyak ujaran kebencian," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya