Andi Arief: Prabowo Jenderal Kardus Itu Bukan Isu

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membenarkan dirinya menulis sejumlah kritikan keras terhadap Prabowo di akun Twitternya.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2018, 05:41 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 05:41 WIB
Politikus Demokrat Andi Arief
Politikus Demokrat Andi Arief. (Liputan6.com/M. Radityo)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membenarkan dirinya menulis sejumlah kritikan keras terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di akun Twitternya. 

Sejumlah tweetan Andi yang ditulis tadi Rabu malam di antara berbunyi:

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."

Dilanjut dengan tweet berikutnya,

"Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."

Andi mengaku kekecewa terhadap Prabowo Subianto, yang dianggapnya tidak komitmen dengan ucapannya.

"Benar, saya dengar dan bisa dicek dalam karir politik saya bahwa saya tidak pernah bohong," kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) dini hari.

Menurut Andi, Prabowo sebagai calon presiden telah berselingkuh dan tak sejalan dengan karirnya sebagai mantan jenderal militer. Andi pun yakin, bahwa Prabowo telah melakukan politik transaksional dengan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 500 miliar.

"Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karir politik saya," kata dia saat menjawab keabsahan kabar mahar tersebut.

Seperti diketahui, cuitan Andi langsung menjadi polemik di tubuh koalisi partai pendukung Prabowo.

 

 

Respons Gerindra

Demokrat dan PKS Sepakat Serahkan Cawapres Kepada Capres Prabowo
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri berbincang usai pertemuan tertutup di Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terkait hal ini, Partai Gerindra langsung merespons. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, itu hanya pendapat pribadi Arief. Dia juga membantah koalisi Gerindra dan Demokrat kandas.

"Itu kan pendapat Andi Arief kan, pendapat sendiri Enggaklah, kan yang menentukan bukan Andi Arief," katanya di Kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam (8/8/2018).

Sementara Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, tidak ada perang antara Prabowo dan Demokrat. Malah Prabowo akan menemui Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan VII, Jakarta Selatan, Kamis pagi.

"Enggak ada perang, enggak ada yang perlu diperdamaikan, biasa, jadi rencananya besok, Insyaallah Pak Prabowo akan berjumpa dengan Pak SBY di kediaman beliau. Jam sedang ditunggu, Insyaallah besok pagi," kata Muzani di Kediaman Prabowo, Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018) malam.

Menurut Muzani, pertemuan dengan SBY guna membahas kelanjutan dari koalisi yang telah dirintis belakangan ini.

Di pihak lain, PAN juga membantah menerima duit Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno.

"Hahaha.. tadi mana ya Rp 500 miliar, saya belum pernah dengar komitmen itu, ada pembicaraan itu," kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya