Hanura: Gerakan 2019 Ganti Presiden Tak Tepat karena Belum Masa Kampanye

Dia menilai, deklarasi gerakan ganti presiden itu masuk dalam kampanye. Maka itu, menurut dia tak tepat dilakukan saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2018, 12:53 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 12:53 WIB
Massa Gerakan 2019 Ganti Presiden. ©2018 Merdeka.com/Arul Nasrullah
Massa Gerakan 2019 Ganti Presiden. ©2018 Merdeka.com/Arul Nasrullah

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Hanura Herry Lontung Siregar menentang gerakan #2019GantiPresiden. Dia menilai deklarasi tidak tepat dilakukan, karena ada proses pemilihan umum jika ingin mengganti kepemimpinan nasional.

"Ada prosesnya kan, kalau mau ganti presiden itu ada prosesnya ya, semuanya harus melalui pemilu, bukan deklarasi-deklarasi sana sini ya," kata Herry di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).

Dia menilai, deklarasi gerakan ganti presiden itu masuk dalam kampanye. Maka itu, menurut dia tak tepat dilakukan saat ini.

"Kalau bicara soal ganti kan ada prosesnya kan, kalau ini kan nggak bisa dipaksa-paksa begini," kata Herry.

Dia juga sepakat dengan pemulangan aktivis gerakan ganti presiden Neno Warisman di Pekanbaru, Riau. Menurutnya, itu langkah tepat untuk tindakan pengamanan.

"Artinya memberikan suasana ketenangan untuk langkah-langkah yang diambil, tindakan itu untuk pengamanan," kata Herry.

Sebelumnya, deklarasi #2019GantiPresiden menuai penolakan di sejumlah wilayah. Deklarasi di Surabaya sempat ricuh lantaran arus penolakan.

Di Pekanbaru, Neno Warisman pun mendapat penolakan saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Sabtu 25 Agustus lalu. Dia ketika itu akan menggelar deklarasi #2019GantiPresiden.

Kepolisian tak memberikan izin penyelenggaraan deklarasi dengan dalih berpotensi membuat keributan. Juga dinilai tak tepat karena belum masuk masa kampanye. Sementara, Bawaslu sudah menyatakan deklarasi demikian tak masuk kampanye.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya