Sandiaga: Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Masuk Level Pesimis

Sandiaga menuturkan, dirinya sempat menerima keluhan dari beberapa pemuda lulusan luar negeri.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Sep 2018, 05:11 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2018, 05:11 WIB
Sandiaga Uno Harap AHY All Out Dukung Prabowo – Sandi
Sandiaga Uno di Kampung Budaya Polowijen, Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)
 
Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno terus menyoroti kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Sandiaga menyebut, indeks ketersediaan lapangan kerja sudah masuk pada level pesimistis. 
 
"Kita harus lakukan langkah-langkah yang terukur terutama untuk lulusan S1 ke bawah, SMA, SMP ini sudah masuk ke level pesimis," ujar Sandiaga, Jakarta, Sabtu (15/9/2018). 
 
Sandiaga menyatakan, klasifikasi level pesimistis itu didasarkan pada data yang diperoleh dari Bank Indonesia pada Mei 2018. Menurut Sandiaga, kondisi tersebut merupakan warning bagi semua pihak untuk sama-sama memperbaiki ekonomi Indonesia. 
 
"Kita harus bangkitkan satu diskursus yang mendalam yang bisa membangun secara konstruktif langkah-langkah apa yang bisa dilakukan, agar kita tidak terperosok lagi ke level pesimis yang lebih dalam," kata Sandiaga. 
 
 

Terima Keluhan

Sandiaga menuturkan, dirinya sempat menerima keluhan dari beberapa pemuda lulusan luar negeri. Rata-rata mereka malas kembali ke Tanah Air karena kesulitan mengembangkan ilmu dan keahliannya.

"Kenapa, karena lapangan kerja kita tak bisa menampung the best brain untuk membantu mendorong pembangunan di Indonesia," ucapnya.

"Brain-brain ini untuk reformasi struktural mustinya ditingkatkan. Kita ingin kepastian hukum, kejelasan untuk menarik the best of brain ke Indonesia. Biar kita mampu siapkan lapangan kerja ke mereka, agar mereka bukan berkarya atau ambil keputusan kerja di luar negeri. Saya pingin reversed brain seperti di India sana," Sandiaga memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya