Soal Dana Kelurahan, Tim Jokowi: Sandiaga Jangan Nyinyir, tapi Beri Solusi

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengatakan, jika tak setuju dengan dana kelurahan, Sandiaga Uno sebaiknya beri solusi, jangan hanya menyindir.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Okt 2018, 11:06 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 11:06 WIB
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)
Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat MTA untuk silaturahmi dan minta doa restu,Sabtu (22/9).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan jika tak setuju dengan dana kelurahan, Sandiaga Uno lebih baik jangan cuma menyindir, tapi beri solusi.

"Sandiaga Uno mencurigai kepentingan politik di balik rencana dana kelurahan, ada udang di balik batu katanya. Menurut saya, Mas Sandi jangan nyinyir, tapi solutif," ucap Raja di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia ini bertanya pada Sandiaga apakah setuju atau tidak dengan dana kelurahan.

"Pertanyaannya, apakah Mas Sandiaga setuju dengan dana kelurahan? Kalau setuju full stop (titik). Bismillah kita jalankan," ungkap Raja.

Jika tak setuju dengan hal tersebut, kata dia, segera memberikan solusi. Raja juga meminta agar jangan destruktif jika menjadi pemimpin.

"Kalau tidak setuju apa alternatif solusi atas kebutuhan dana di kelurahan. Tidak susah menjadi pemimpin yang konstruktif," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Sandiaga

Sandiaga, meminta masyarakat menerka sendiri apakah pembagian dana tersebut ada maksud lain seperti ungkapan pribahasa "ada udang di balik batu".

"Kalau misalnya di tahun politik di 2019 ini pasti masyarakat bisa menilai sendiri, apakah ini ada udang di balik batu atau apakah ini sebuah program yang memang dicanangkan sebelumnya," kata Sandiaga.

Di sisi lain, Sandiaga mengaku mengapresiasi apa pun program yang ditujukan untuk masyarakat. Selagi, niatnya untuk membantu masyarakat.

Menurut dia, saat ini masyarakat sudah cerdas dalam berpolitik khususnya yang menengah ke bawah. Dia mencontohkan kala Pilgub DKI lalu ada "serangan" bagi-bagi sembako.

"Bagaimana serangan di penghujung, serangan sembako tidak mengubah electoral behavior, tidak mengubah keyakinan berpolitik mereka dan mereka menjatuhkan pilihan berdasarkan pilihan dan hati mereka," jelas Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya