Prabowo Akan Berteman dengan Amerika dan China Jika Jadi Presiden

Prabowo melihat kebijakan asing Indonesia di masa perang dunia kedua adalah tak berpihak, alias nonblok.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Nov 2018, 13:34 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 13:34 WIB
Prabowo Temui Presiden PKS Bahas Hasil Pertemuan dengan Demokrat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7). Kunjungan Prabowo ke DPP PKS untuk membahas hasil pertemuannya dengan Partai Demokrat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku akan berteman baik dengan negara adidaya, seperti China dan Amerika, jika terpilih jadi presiden. Menurut dia, keperkasaan dua negara tersebut menjadi hal yang tak bisa dinafikan untuk dirangkul.

"Kita harus hormati keduanya, kita ingin menjadi teman keduanya. Filosofi saya banyak teman itu kurang, tapi satu musuh kebanyakan," kata Prabowo saat memaparkan pandangan soal situasi ekonomi dunia di acara Forum Ekonomi Internasional, di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Prabowo melihat kebijakan asing Indonesia di masa perang dunia kedua adalah tak berpihak, alias nonblok. Indonesia diketahui berdiri di tengah antara dua sisi yang bertikai.

Karenanya, Prabowo ingin hal tersebut kembali ditelaah. Dia mengungkap kedua negara tersebut telah banyak menorehkan hal yang membekas di kultur kehidupan Indonesia, mulai dari budaya, hingga makanan.

"Amerika itu ada Burger King, celana denim jeans itu saya suka pakai. Kita juga nonton Netflix dan HBO, kalau China, makanan kita suka kan chinese food, jadi mari kita objektif melihatnya," jelas Prabowo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya