Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden 01 Joko Widodo atau Jokowi sempat menjelaskan kabinetnya diisi banyak kaum perempuan. Pernyataan ini menyinggung pasangan lawan soal tak adanya kader Gerindra yang perempuan masuk dalam struktur utama partai.
Terang saja, ini membuat calon presiden 02 Prabowo Subianto mempermasalahkan Jokowi yang menyampaikan soal kuantitas. Dia menuturkan, ada masyarakat yang merasakan kerugian-kerugian besar, akibat kebijakan menteri perempuan di kabinet Pemerintahan Jokowi.
"Menurut saya, kita jangan masalahkan orang per orang. Tapi yang kita masalahkan adalah kebijakan-kebijakan yang dia hasilkan, yang dia produksikan," ucap Prabowo di arena debat capres, Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Advertisement
Dia menuturkan, masalah perempuan bisa dicari dan disesuaikan jumlahnya. Namun, jika ada output-nya atau kebijakannya, bisa diperdebatkan lagi.
"Harus perempuan, tapi harus cakap dan prorakyat. Tidak perempuan yang mengambil kebijakan-kebijakan tidak prorakyat. Ini masalahnya. Saya tidak akan membanggakan karena hanya perempuan. Jika dia perempuan, tapi dia tidak membela rakyatnya sendiri, ya tidak perlu dibanggakan," kata Prabowo.
Namun, siapakah menteri yang dimaksud Prabowo tersebut?
Dalam susunan menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, ada beberapa perempuan yang menduduki jabatan tersebut. Diantaranya:
1. Menko PMK Puan Maharani
2. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani
4. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
5. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
6. Menteri Kesehatan Nila Moeloek
7. Menteri BUMN Rini Soemarno
8. Menteri Perempuan dan Anak Yohanna Yambise
Dan sebelumnya pernah ada Menteri Sosial yang dijabat oleh Khofifah Indarparawansa yang kini digantikan oleh Agus Gumiwang.