Prabowo: Masih Ada Kebocoran Kekayaan Tanah Air

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan pernyataan penutup dalam debat perdana Pilpres 2019.

oleh Delvira HutabaratLizsa EgehamMuhammad Radityo PriyasmoroAdy Anugrahadi diperbarui 17 Jan 2019, 22:34 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 22:34 WIB
Ekspresi Prabowo - Sandiaga Uno Saat Debat Pilpres 2019
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Debat Capres Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan pernyataan penutup dalam debat perdana Pilpres 2019. Dalam penutupannya dia mengatakan ada kebocoran kekayaan negara ini.

Memulai pernyataan penutup, Prabowo mengatakan, kepastian hukum, penegakan hukum, dan institusi institusi hukum terutama hakim, jaksa dan polisi adalah prasarana dari suatu negara yang berhasil. Oleh karena itu, bila menerima mandat dari rakyat sebagai presiden dan wakil presiden, hal tersebut akan diperkuat dan diperbaiki.

"Kami bicara realistis, supaya orang tidak korupsi, yang kami ingin adalah penyelesaian akar masalah, kami tidak cari kesalahan kecil kecil ini, atau siapa yang salah, tidak. Kami ingin selesaikan akar masalah, oleh karena itu kami bertekad menghentikan kebocoran. Kami yakin negara ini sangat kaya dan tapi terjadi kebocoran kekayaan. Ini salah kita bersama sebagai bangsa dan ini kesalahan elite yang membiarkan ini," kata Prabowo di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Dia mengatakan, pihaknya akan memperbaiki, dan melipatgandakan gaji jaksa, hakim, dan polisi. Dengan demikian, akan ada lembaga hakim, polisi, dan jaksa yang tidak dapat dikorupsi.

"Kita harus cari the best dan brightness, sehingga mereka bisa menjadi pilar sehingga kita bebas korupsi," kata Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya