Sandiaga: Investasi Asing ke Indonesia Turun karena Ketidakpastian Hukum

Namun demikian, Sandiaga tidak merinci sumber data yang dimaksud tersebut.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Feb 2019, 13:32 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 13:32 WIB
Ekspresi Prabowo - Sandiaga Uno Saat Debat Pilpres 2019
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Debat Capres Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti kondisi hukum Indonesia yang dinilai belum berkeadilan. Dia menyebut, ketidakpastian hukum di Indonesia menjadi salah satu pemicu merosotnya jumlah investasi dari asing.

"Data terakhir yang baru dikutip dari beberapa informasi yang kita dapat bahwa ketidakpastian hukum ini yang menjadi penyebab minimnya investasi, turun investasi secara pertama kali dalam sejarah, terutama investasi dari luar negeri, dan tak bisa menciptakan lapangan kerja karena ketidakpastian hukum," ujar Sandiaga di Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019).

Namun, Sandiaga tidak merinci sumber data yang dimaksud. Menurut dia, indikasi investor asing ramai-ramai menarik diri dari Indonesia akibat ketidakpastian hukum sudah mulai terlihat sejak tiga tahun terakhir.

"Nanti saya kasih (datanya), kalau tidak salah Indonesia itu dulu nomor 1 sebagai destinasi investasi dari Jepang, sekarang kalau enggak salah duduk di posisi 5, kalah sama Vietnam dan beberapa negara lain," tutur Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Junjung Hukum

Dia pun meminta orang-orang di sekitarnya yang tengah tersandung masalah hukum tetap menghormati proses yang berlaku. Salah satunya Jubir BPN Prabowo-Sandi sekaligus Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di kasus dugaan korupsi dana kemah pemuda.

"Kita tentunya menjunjung tinggi proses hukum, tapi jangan hukum itu dipakai untuk memukul lawan, hukum dipakai untuk melindungi lawan, hukum itu harus tegak lurus tak boleh tebang pilih," ucap Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya