Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menantang Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat debat capres dengan format terbuka dimana tidak ada kandidat yang membawa catatan jawaban.
"Adu kedua calon untuk 'berantem' secara pemikiran bukan fisik," kata Fahri saat menghadiri deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) chapter Gorontalo, di Hotel Maqna Gorontalo, Minggu (10/2/2019).
Baca Juga
Dia mengatakan, seharusnya KPU membuka adanya perdebatan di antara capres debat kedua yang mengambil tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Advertisement
Menurut dia, dalam debat capres kedua tidak perlu ada podium bagi kandidat ketika menyampaikan visi misi dan menjawab pertanyaan para panelis.
"Kalau ada podium, bisa saja ketika ada pertanyaan dari panelis, di atas podium ada telepon genggam lalu jawaban pertanyaan diberikan orangnya dari belakang panggung melalui aplikasi Whatsapp. Karena itu tidak perlu menggunakan podium," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Dai mendukung Pilpres 2019, namun jangan diartikan damai itu tidak boleh mengkritik dan tidak boleh mempersoalkan cara debat capres.
Menurut dia, dukungan pilpres agar berkualitas dapat diberikan dengan kritik kinerja KPU agar bekerja optimal dan kritik metode debat yang tidak efektif.
"Damai itu bukan berarti orang tidak boleh mempersoalkan pekerjaan KPU, lalu mengkritik KPU disebut delegitimasi pemilu, itu halusinasi pejabat 'kuping tipis' saja," katanya.
Harus Berani
Dia menilai seorang yang ingin menjadi pemimpin maka yang bersangkutan harus berani debat secara terbuka tanpa membawa ataupun membaca catatan jawaban.
Sebelumnya, debat kedua Pilpres 2019 hanya diikuti capres dengan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Debat kedua tersebut akan dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu 17 Februari yang akan disiarkan langsung RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement