Walhi: 2 Capres Tak Kuasai Masalah Lingkungan Hidup

Jokowi maupun Prabowo sama-sama tidak menyentuh akar permasalahan terkait lingkungan hidup yang ada di Tanah Air.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Feb 2019, 07:26 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 07:26 WIB
Debat Kedua Capres
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) menyanyikan lagu Indonesia Raya saat debat kedua capres Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati menilai masing-masing calon Presiden RI (Capres) tak menguasai permasalahan lingkungan hidup.

Menurut dia, dalam debat putaran kedua yang disajikan pada Minggu, 17 Februari 2019 malam, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama tidak menyentuh akar permasalahan terkait lingkungan hidup yang ada di Tanah Air.

"Ada kecenderungan calon 01 (Jokowi) yang klaim terlalu berlebihan. Sementara calon 02 (Prabowo) terkesan tidak menguasai masalah," ujar Hidayati di kantornya, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).

Dia mengatakan, klaim terlalu berlebihan yang dia sematkan kepada Jokowi terkait pembahasan kebakaran hutan dan konflik pertanahan. Dalam debat, capres petahana itu menyebut tak ada kebakaran hutan selama tiga tahun terakhir.

"Faktanya, dari data titik panas yang diolah Walhi, dari 8.617 titik panas sepanjang 2018, titik panas berada di lahan gambut," kata Hidayati.

Sementara terkait pembahasan infrastruktur dan konflik, dalam debat Jokowi menyebut tak ada konflik infrastruktur selama masa jabatannya sebagai presiden. Dia mengatakan Jokowi seperti mengingkari apa yang ada.

"Faktanya, bahkan dalam laporan KSP (Kantor Staf Presiden) total konflik mencapai 555 kasus. Tercatat 19 kasus dengan 631 KK terdampak dengan luasan konflik mencapai 2 juta hektare lebih," kata dia.

Begitu juga dengan Prabowo Subianto, menurut Hidayati, meski moderator debat memberikan pertanyaan beserta latar belakang yang gamblang, mantan Danjen Kopassus itu hanya menyinggung soal ganti rugi dan tukar guling tanah.

"Calon 02 (Prabowo Subianto) tidak menyinggung mekanisme penyelesaian konflik. Hanya menyinggung soal ganti rugi yang justru menunjukkan penguasaan masalah yang minim," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Analisa Debat PoliticaWave

Sementara itu, menurut pemantau percakapan politik di media sosial, PoliticaWave, calon presiden nomor urut 01 Jokowi paling banyak dibicarakan warganet selama debat berlangsung. Jokowi unggul dalam frekuensi pembicaraan di media sosial, serta mendapat lebih dari 50 persen respons positif dari masyarakat.

"Jokowi selaku petahana sentimennya jauh lebih positif daripada Prabowo, bahkan Prabowo mendapatkan sentimen negatif dari netizen," ungkap Head of Analytics PoliticaWave Nadia Salshabilla dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (18/02/2019).

Menurutnya, Jokowi mendapat sentimen positif sebesar 57,51% dan sentimen negatif sebesar 42,49%. Sedangkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mendapat sentimen positif sebesar 29,48% dan sentimen negatif sejumlah 70,52% dari warganet.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya