Safari Nonstop di Jabar, Ma'ruf Amin Optimistis Raih Suara 60 Persen

Dengan adanya safari politik ini, Ma'ruf optimis target 60 persen yang telah ditetapkan tim kampanye Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2019, 16:04 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 16:04 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menutup safari 5 hari nonstop dengan menghadiri Mujahadah Kubro, Al Asmaul Al-husna dan Tausiyah Kebangsaan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, Jawa Tengah.
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menutup safari 5 hari nonstop dengan menghadiri Mujahadah Kubro, Al Asmaul Al-husna dan Tausiyah Kebangsaan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengakhiri safari politik 5 hari nonstop, Jumat (1/3/2019). Safari sang kiai lebih banyak mendatangi kota dan kabupaten di Jawa Barat, diawali di Cirebon, menyusuri Kuningan, Banjar, Pangandaran, sampai Ciamis.

Dengan adanya safari politik ini, Ma'ruf optimistis target 60 persen yang telah ditetapkan tim kampanye Jawa Barat.

"Saya kok optimis ya melihat trennya itu terus naik. Tren di Jabar terus naik," kata Ma'ruf di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).

Ma'ruf Amin menuturkan kekalahan petahana Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2014 lalu karena banyak masyarakat Jawa Barat termakan hoaks. Karenanya, Mustasyar PBNU itu menyampaikan klarifikasi dan bantahan atas fitnah dan kabar bohong kepada masyarakat. Adapun hoaks yang kerap menyerang Jokowi adalah isu-isu agama.

"Sebab bagaimanapun masyarakat itu kalau diberi pencerahan dia bisa dapat memahami gitu. Karena itu sangat optimis," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rebut Swing Voters

Selain itu, safari politik ini untuk menjaga suara yang sudah dipegang. Ketum MUI itu menyebut menjaga masyarakat agar tidak terprovokasi.

Kedua, untuk merebut suara yang masih mengambang atau belum tentukan pilihan. Caranya dengan kampanye keberhasilan Jokowi dan kembali menepis isu-isu hoaks.

"Tentu saja kita tidak ingin apa yang sudah kita ada di tangan kemudian diambil orang apalagi caranya dengan cara hoaks, nah ini yang kita hilangkan," imbuhnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya