Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Dukung Perbaikan DPT Pemilu 2019

Hal itu menanggapi BPN Prabowo-Sandiaga yang melaporkan dugaan kejanggalan ke DPT ke KPU beberapa waktu lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2019, 15:27 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 15:27 WIB
Gerakan Melindungi Hak Pilih
Warga melakukan pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (21/10). Di pos pendaftaran ini warga juga dapat mengecek apakah namanya sudah tercantum dalam DPT Pemilu 2019 atau belum. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menuntaskan masalah daftar pemilih tetap (DPT). TKN ingin Pemilu 2019 ini bersih.

Hal itu menanggapi BPN Prabowo-Sandiaga yang melaporkan dugaan kejanggalan ke DPT ke KPU beberapa waktu lalu.

"Kita setiap ada masukan baik dari partai maupun perserta pemilu sekalipun kalau memang ada data yang harus diperbaiki oleh penyelenggara, kita dukung," ujar Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Arya menyebut, masalah DPT ini bakal terus didorong. Dia menuturkan, TKN terus mendukung perbaikan kalau memang ada kesalahan.

"Kalau itu memang data valid, ayo dorong penyelenggara pemilu untuk perbaiki data supaya penyelanggaran pemilu memiliki legitimasi yang kuat jadi kita support," kata Arya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Ada Maksud Lain

Pada sisi lain, Arya meminta masalah DPT ini jangan dipakai sebagai cara mendeligitimasi proses pemilu. Dia menduga cara ini dipakai karena elektabilitas capres 02 Prabowo Subianto.

"Silahkan bisa diselesaikan dengan cara yang elegan tanpa ada usaha-usaha untuk berusaha mendelegitimasi proses pemilu," ucap Arya.

Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga kembali melaporkan temuan terkait DPT ke KPU.

Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, tim informasi teknologinya menemukan masalah ada 17,5 juta nama yang janggal.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya