Liputan6.com, Jakarta Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Amien Rais berencana mengerahkan massa jika pihaknya menemukan kecurangan di Pemilu 17 April mendatang. Menanggapi hal tersebut, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, mengingatkan apabila ada kecurangan seharusnya bisa dilaporkan, bukan dengan mengancam.
"Kalau ada kecurangan, kan bisa dilaporkan. Ada mekanismenya. Enggak perlu ancam-ancam. Janganlah kita sesama bangsa pakai ancam-ancaman," ucap Ma'ruf di Sumenep, Madura, Senin (1/4/2019).
Baca Juga
Ma'ruf mengaku heran dengan pernyataan Amien. Ia menilai Seharusnya Amien dengan pengalamannya sebagai Ketua MPR paham dengan mekanisme Pemilu.
Advertisement
"Pak Amien Rais kan bekas Ketua MPR, sudah ngerti cara penyelesaiannya. Kok kenapa jadi people power," kata Ma'ruf.
Dia meminta para politisi termasuk Amien jangan sampai meniru negara lain, di mana kekisruhan politik bisa menimbulkan kekacauan.
"Jangan kita biarkan ada gejolak masyarakat, membuat ketakutan. Jangan sampai ada," ucapnya.
Sebelumnya, Amien berencana mengerahkan massa usai pencoblosan pada 17 April mendatang, jika pihaknya menemukan adanya kecurangan.
"Jika DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak efektif karena penuh dengan ghost voters insya Allah setelah Pemilu dan kita punya bukti ada kecurangan yang sistematik saya akan kerahkan massa untuk kumpul di Monas, menggunakan People Power," ungkap Amien.
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku sudah tak percaya dengan Mahkamah Konstitusi (MK).