Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma’ruf Amin mengisi masa tenang jelang jelang pemilu dengan menggelar pengajian di kediamannya. Selain keluarga inti, pengajian itu juga dihadiri artis Raffi Ahmad dan istri Nagita Slavina, yang merupakan teman akrab menantu Ma'ruf, Rapsel Ali.
Dalam pengajian, Ma'ruf menyampaikan tausiah dan menjawab berbagai pertanyaan yang pembahasan utamanya soal keluarga. Awalnya, Raffi Ahmad bertanya, bagaimana seorang lelaki bisa menjadi suami yang lebih baik bagi istrinya.
Baca Juga
Menjawab itu, Ma'ruf menyatakan bahwa yang dibutuhkan berkeluarga adalah kerukunan, harmoni, dan utamanya saling pengertian. Sebab, dengan saling pengertian, akan ada maaf bagi kekurangan yang muncul.
Advertisement
"Misalnya masak keasinan. Jangan langsung marah. Katakan saja, 'Oh iya mungkin lupa, sehingga garam kebanyakan'. Kalau tak saling pengertian, kan, 'ini masak keasinan, pengin cari suami lagi ya?' Kan, bertengkar jadinya," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Minggu (14/4/2019).
"Maka mintalah ke Allah kehidupan harmonis, rahmah, kasih sayang dan saling pengertian. Itu modal utama. Kalau tidak takkan rukun," tambahnya.
Kunci yang kedua adalah rezeki yang halal dan banyak. Semuanya bisa dimintakan kepada Allah lewat salat hajat dan salat dhuha.
Lalu, jika diberikan anak, maka anak-anaknya harus dijaga. Sebab, Allah sudah menyampaikan, 'Hendaknya mereka harus khawatir meninggalkan anak cucu yang lemah'.
Ma'ruf Amin menjelaskan, lemah yang dimaksud adalah iman, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang lemah. Agar kuat, maka anak dan cucu harus dirawat kesehatannya, dan diberi pendidikan ke sekolah hingga harmonis dengan pasangan menuju kesejahteraan bersama.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Nagita Slavina Ikut Bertanya
Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina, kemudian bertanya cara membangun romantisme antara suami dan istri agar keluarga lebih berkah. Menjawabnya, Ma'ruf kembali menekankan kunci saling mencintai, menyayangi, dan memahami.
Salah satu cara agar terwujud, pasangan muda sebaiknya saling memanggil dengan baik. Dicontohkannya, Nabi Muhammad memiliki panggilan sayang kepada Siti Aisyah.
"Yakni 'wahai yang pipinya kemerah-merahan. Maka suami, panggilah istrimu dengan panggilan menyenangkan. Jangan, 'gembrot lu', ceking lu'. Itu tak menyenangkan," tutur Ma'ruf.
"Istri ke suami juga begitu. Jangan 'bapaknya anak-anak'. Jadi, carilah yang kira-kira menyenangkan. Terkecuali pasangannya sudah tua. Kalau masih muda, carilah sesuatu yang menyenangkan," ia melanjutkan.
Ma'ruf mengungkapkan, suami dan istri wajib untuk terus saling sayang dan memahami hingga tua. Jika ada yang tidak disukai dari istri, seorang suami sebaiknya tak mencela.
Sebab seringkali satu kekurangan dari istri, maka seorang suami lantas melupakan hal menyenangkan dari istrinya. Begitupun sebaliknya.
Advertisement