TKN Buka-bukaan Soal Tim Media Sosial Jokowi saat Kampanye

Tim medsos saat itu berjumlah 120 orang. Pada 4 Desember, tim medsos sudah efektif bekerja.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Apr 2019, 15:37 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 15:37 WIB
Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono.
Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf merayakan syukuran di bilangan Patra Kuningan, Jakarta. Syukuran ini dihadiri tim cyber media sosial.

Salah satu yang diminta untuk menggarap sosial media adalah Bendahara Umum TKN, Sakti Wahyu Trenggono. Dia mengaku tugas itu dilakukan setelah mendapatkan masukan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Ini yang ngomporin Mas Hasto (Sekretaris TKN). Masa Bendahara mengatur sosmed. Tapi setelah terus diberikan masukan akhirnya saya jalani," ucap Trenggono di lokasi, Selasa (30/4/2019).

Dia menegaskan, dirinya langsung berkeliling bertemu dengan para relawan yang bergerak di medsos.

"Saya keliling ke seluruh relawan yang main sosial media. Saya rayu juga, akhirnya banyak yang datang," cerita Trenggono.

Untuk menambah personel, Trenggono menggaet juru bicara TKN Arya Sinulingga untuk bergabung dalam tim sosmed. Tim ini mulai dibentuk setelah mendengar keluhan Jokowi.

"Ketika Pak Jokowi mengeluh mengenai sosmed akhirnya diambillah sebuah langkah besar oleh Mas Hasto dan Mas Treng. Akhirnya menugasi kami untuk membentuk tim dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Arya.

Tim medsos saat itu berjumlah 120 orang. Pada 4 Desember, tim medsos sudah efektif bekerja. "Pertengahan Desember langsung sosmed Pilpres diambil alih oleh TKN. 02 langsung tumbang sampai hari ini," kata Arya.

 

Counter Berita Negatif

PDI Perjuangan Buka-bukaan Soal War Room
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengumumkan hasil pemilihan presiden 2019 dan legislatif di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4). Dari penghitungan sementara tersebut, PDI Perjuangan unggul dengan 19,93%, Partai Golkar 13,62%, lalu Partai Gerindra 11,49%. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meski begitu, tim medsos ini juga dibantu oleh relawan-relawan yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Semua bekerja mengkonter berita bohong, fitnah, sekaligus memaparkan keberhasilan Jokowi selama memerintah empat tahun.

"Hari ini ketika quick count dimulai 17 April, mencari orang yang bisa dipercaya memasukan C1 itu sangat sulit. Membutuhkan 240 orang. Karena kami sudah punya pasukan sosmed, langsung di balik saja tim sosmed jadi tim real count," kata dia.

Akhirnya, dalam tempo tiga hari, media sosial ramai informasi Prabowo - Sandi. "Kami langsung kalah di sosmed," kata politikus Perindo ini sambil tertawa.

Setelah itu, tim real count yang awalnya menghitung suara Pemilu dikembalikan ke tim medsos sebagian. Tim itu kemudian mengonter kembali berita-berita negatif maupun hoaks yang menyerang Jokowi - Ma'ruf.

"Inilah kami sangat efisien, efektif dan bener-bener cyber. Tim cyber army yang betul-betul real. Bukan untuk jokowi tapi untuk bangsa Indonesia," jelas Arya.

Hal senada disampaikan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto. Dia mengucapkan terimakasih dengan tim yang sudah dibentuknya ini.

"Terimakasih dibentuk dalam waktu singkat. Ini dimenangkan dengan semangat bersih," pungkas Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya