Ketua DPR: BPN Prabowo Prematur Umumkan Dugaan Kecurangan Sebelum 22 Mei

Harusnya dugaan kecurangan itu disampaikan setelah 22 Mei. Atau setelah KPU memastikan siapa pemenang Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2019, 15:24 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 15:24 WIB
Bambang Soesatyo
Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bakal memaparkan temuan dugaan kecurangan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, sore ini. Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai, hal tersebut terlalu prematur untuk disampaikan ke publik.

Dia menilai, harusnya dugaan kecurangan itu disampaikan setelah 22 Mei. Atau setelah KPU memastikan siapa pemenang Pilpres 2019.

"Menurut saya terlalu dini atau prematur kalau BPN menyampaikan berbagai kecurangan, karena pengumuman (pemenang pemilu) saja belum dilaksanakan," ujar politikus yang akrab disapa Bamsoet itu di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

Bamsoet mengatakan, sudah ada jalur untuk menyelesaikan sengketa Pemilu melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Bamsoet menghargai langkah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, tidak membawa masalah ini melalui aksi turun ke jalan.

"Dari sisi yang lain saya melihat ada kemajuan, tidak harus diselesaikan di jalanan, artinya BPN telah mengambil langkah yang tepat, dan nanti sampaikan setelah pengumuman di MK, dan tidak people power," jelasnya.

Pada acara tersebut, Prabowo mengundang duta besar negara sahabat. Menurut Bamsoet tak perlu ada kekhawatiran berlebihan terkait pandangan negara asing. Kata dia, DPR sudah mengundang parlemen negara sahabat dan pengamat internasional untuk memantau Pemilu.

"Bagaimana jalannya pesta demokrasi di Indonesia ini yang demikian rumit tapi berjalan aman, tertib dan damai, dan demokratis, tidak ada tekanan, tidak ada paksaan dan kita sudah dapat pujian internasional, jadi tidak ada yang dikhawatirkan," ujarnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya