Putri Ma'ruf Amin Dicecar soal Ini saat Ikut Seleksi Bakal Cawalkot Tangsel PSI

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di kantor DPP PSI, Jakarta, pukul 10.20 WIB, Sabtu (18/1/2020), putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah hadir dalam seleksi tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jan 2020, 12:33 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 12:33 WIB
Putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah hadir dalam seleksi calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dan Surabaya yang digelar PSI
Putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah hadir dalam seleksi calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dan Surabaya yang digelar PSI. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar seleksi terbuka untuk menjaring calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dan Surabaya. Berdasarkan pantauan Liputan6.com di kantor DPP PSI, Jakarta, pukul 10.20 WIB, Sabtu (18/1/2020), putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah hadir dalam seleksi tersebut.

Nur Azizah yang mengenakan baju putih dan kerudung bercorak, hanya melempar senyum dan langsung masuk ke lantai 2, tepatnya di ruang A di mana seleksi itu dilakukan.

Di sana, sudah ada beberapa juri yang mengujinya di antaranya, Hamdi Muluk, Mari Elka Pangestu, serta Djayadi Hanan. Selain itu, terlihat Ketua Umum PSI Grace Natalie.

Putri Ma'ruf Amin, Nur Azizah pun terlihat memaparkan sejumlah visi dan misinya. Bahkan sudah terlihat beberapa kali menjawab pertanyaan dari juri atau panelis tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ketimpangan Sosial

Salah satunya datang dari Hamdi Muluk, yang mempertanyakan adanya perbedaan kawasan pemukiman, yang semrawut di Ciputat dan real estate di BSD Serpong.

Dia pun menjawab, bahwa perbedaan kawasan itu adalah identitas dari Tangsel.

"Kota Tangerang Selatan seperti yang saya sampaian adalah kota yang urban. Ada kampung-kampung kota yang menjadi identitas Kota Tangerang Selatan. Bagaimana Kota Tangerang Selatan itu menjadi kota yang organik. Artinya kota yang terintegrasi, kota yang teratur tetapi tetap sustainable," jelas Siti.

"Karena kampung-kampung itu jangan tertinggal, dan terpinggirkan kemudian hilang," lanjut dia.

Dia pun lantas berharap dengan apa yang dikonsepkannya ini mendapat dukungan dari PSI. "Saya berharap bisa mendapatkan dukungan dari PSI," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya