Bawaslu Jabar Sebut Potensi ASN Karawang Terlibat di Pilkada 2020 Tinggi

Komisioner Bawaslu Jawa Barat, Zaki Hilmi, mengatakan, potensi keterlibatanASN untuk berpolitik dalam Pilkada 2020 cukup tinggi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Sep 2020, 22:05 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2020, 22:05 WIB
Ilustrasi Gedung Bawaslu
Ilustrasi Gedung Bawaslu (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, Zaki Hilmi, mengatakan, potensi keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpolitik dalam Pilkada 2020 cukup tinggi.

Dia menuturkan, salah satu ASN yang dinilai mempunyai potensi kerawanan, adalah ASN di Karawang. Hal ini disampaikannya dalam indeks kerawanan Pilkada 2020 yang dirilis Bawaslu RI.

"Artinya Karawang adalah daerah yang dinamika politiknya sangat dinamis dan tinggi. Untuk itu kita akan memaksimalkan upaya-upaya pencegahan," kata Zaki seperti dilansir Antara, Minggu (27/9/2020).

Upaya untuk memaksimalkan pencegahan itu, menurut dia, dengan melakukan pengawasan ketat, terutama dalam potensi penyalahgunaan bantuan sosial atau bansos. Selain, itu strategi yang utama adalah terus berkoordinasi dengan semua pihak dalam Pilkada 2020 ini.

"Strategi kami di Bawaslu dalam masa kampanye dengan melakukan koordinasi internal dan koordinasi dengan pihak terkait," ungkap Zaki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pilkada 2020 di Karawang

Perlu diketahui, pada Pilkada 2020 di Karawang, ada tiga paslon yang maju sebagai calon bupati dan wakil bupati. Yakni, paslon Yesi Karya Lianti-Adly Fayruz yang diusung PDIP, PBB, PAN dan PPP.

Kemudian ada, Ahmad Zamakhsyari -Yusni Rinzani yang diusung Partai Gerindra, PKB dan Hanura. Dan terakhir ada, Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PKS dan NasDem, di mana merupakan calon petahana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya