Liputan6.com, Jakarta Pandemi corona Covid-19 membuat kampanye dan sosialisasi oleh pasangan calon (paslon) kepala daerah di sejumlah daerah terhambat. Paslon pun dituntut untuk lebih kreatif melakukan kampanye dan sosialisasi program, namun dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan.
Sejumlah paslon kepala daerah bahkan melakukan kampanye virtual atau digital demi mencegah kerumunan yang berpotensi menjadi media penularan Covid-19. Langkah tersebut salah satunya dilakukan oleh paslon Bupati dan wakil bupati Kendal, Tino Indro Wardono dan KH Mustamsikin.
Paslon yang diusung oleh PDI Perjungan dan Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) ini memutuskan untuk membatasi pertemuan tatap muka saat kampanye demi mencegah penularan Covid-19.
Advertisement
Tino-Mustamsikin dan timnya memlih untuk lebih memanfaatkan media sosial dalam menyampaikan gagasan dan visi besarnya membangun Kabupaten Kendal.
"Kami memulai kampanye kami pada akhir September melalui deklarasi secara online yang diikuti oleh ribuan pendukung kami, baik dari unsur PDI-P selaku partai pengusung, PPP maupun dari berbagai elemen relawan” Ujar pria yang akra disapa Tino ini
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beri Masukan dan Kritik Membangun
Tino, yang mendapat nomor urut-3 ini mengaku selalu memanfaatkan media sosial sebagai ajang sosialisasi berbagai kegiatan kampanyenya, termasuk rencana akan melakukan pelatihan online untuk meracik berbagai menu kopi.
Tino pun berharap, melalui media sosial, dirinya dapat menarik suara lebih besar dari generasi milenial.
"Kami yakin para “tribes” di berbagai media sosial juga merupakan komponen penting dalalm pembangunan Indonesia, khususnya dalam memberikan masukan positif bagi eksekutif maupun legislatif,” kata Tino
Dia pun berharap, Kabupaten Kendal mampu memiliki generasi millenial yang kritis dan logis sehingga dapat bersama-sama Kami dalam membangun Indonesia
“Saya ingat salah satu pesan Bung Karno, ‘wariskan apinya, bukan abu nya,” ujar Tino mengutip kata2 sang proklamator.
Advertisement