Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting" (SMRC) merilis hasil penelitiannya di Pilkada 2020 khususnya di Surabaya. Hasil survei memuat elektabilitas kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang berlaga di Pilkada Surabaya.
Dalam survei yang dilakukan pada 11-18 November 2020, ada sampel 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Hasilnya, pasangan Eri Cahyadi-Armudji (Erji) mendapatkan 37,3 persen atau selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman.
"Pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/11/2020).
Advertisement
Dia menuturkan, ada alasan kenapa pasangan Erji bisa unggul dalam Pilkada 2020 di Surabaya kali ini. Jika dilihat dari sisi popularitas, Eri Cahyadi meraih 81 persen sementara Machfud Arifin 80 persen.
Sedangkan untuk untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen di Pilkada 2020 Surabaya. Sementara lawannya, punya popularitas 55 persen.
Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin.
"Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Metode Penelitian
Perlu diketahui, responden dipilih melalui metode multistage random sampling.
Adapun, toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
Advertisement