Simulasi SMRC Prabowo Vs Ganjar terhadap Pemilih Kritis di Pilpres 2024, Begini Hasilnya

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru simulasi head to head atau dua nama pada pemilih kritis antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hasilnya, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 07 Mei 2023, 14:12 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2023, 12:42 WIB
Presiden Jokowi, Menhan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

 

Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru simulasi head to head atau dua nama pada pemilih kritis antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hasilnya, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen.

Ini mengindikasikan bahwa dukungan pada keduanya sangat seimbang pada survei pemilih kritis terakhir SMRC, yaitu 2-5 Mei 2023.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV pada Minggu, 7 Mei 2023, menyatakan, suara Ganjar dan Prabowo sangat dekat dan tidak berbeda secara signifikan, sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul.

Deni melanjutkan, dalam simulasi head to head ini, Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada Maret sampai April 2023. Namun memasuki bulan Mei, pascadeklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo.

Deni menyatakan bahwa dukungan pada calon presiden ini diperkirakan masih akan dinamis,karena sejauh ini masih ada perbedaan tingkat pengenalan publik terhadap calon. Saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilh, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen.

“Pada hari-H, dapat diasumsikan bahwa hampir semua pemilih akan tahu kedua tokoh tersebut,” jelasnya.

Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, Ganjar Pranowo menjadi unggul atas Prabowo. Ganjarmendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen. Masih ada 14,8persen yang belum menjawab.


Metode RDD

Presiden Jokowi, Menhan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Deni menjelaskan bahwa pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secaraacak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada Tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple randomsampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang ditatih.

 

Infografis Momen Swafoto Kuatkan Wacana Duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Momen Swafoto Kuatkan Wacana Duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya