Liputan6.com, Jakarta - Keunggulan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir menjadi modal kuat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Erick Thohir menjadi figur yang mampu membangun komunikasi positif dengan semua partai politik (parpol).
Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, Erick Thohir potensial maju cawapres lantaran sosok yang diterima semua parpol. Kehadiran Erick Thohir mampu membawa imbas positif elektoral besar.
Dia menilai, Erick Thohir figur yang terbuka untuk dapat menjalin komunikasi dengan semua parpol. Latar belakang Erick Thohir dinilai lebih fleksibel dari figur politisi lainnya.
Advertisement
“Saya kira lebih strategis berkomunikasi dengan Pak Erick Thohir dibandingkan dengan figur lain,” ujar Ade dikutip Selasa (16/5/2023).
Karenannya, dia menuturkan, rekam jejak Erick Thohir sebagai profesional menjadikannya lebih mudah untuk menjalin sinergi keterusungan yang kuat. Sehingga dengan itu dapat menjadikannya figur cawapres yang potensial.
“(Erick Thohir) belum ada atribut atau identitas partai politiknya. Jadi bagi partai-partai yang belum memiliki figur yang akan diangkat untuk Pilpres 2024,” kata Ade.
Erick Thohir, dia menilai, dapat menempati kursi kosong dalam posisi menjadi cawapres. Terlebih bagi parpol yang belum mempunyai figur kuat yang ingin diusung pada Pilpres mendatang.
Elektabilitas Erick Thohir konsisten tumbuh semakin positif, hasil temuan survei Poltracking Indonesia periode 5-19 April 2023, Erick Thohir mendapat elektabilitas tertinggi ungguli figur lain dengan angka sebesar 17,1 persen.
Elektabilitas Erick Thohir
Lembaga survei Charta Politika Indonesia membeber hasil survei terbaru menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir memiliki elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) sebesar 9,2 persen.
Erick Thohirmengungguli para tokoh politik lama, seperti Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa (5,8 persen), Ketum PKB Muhaimin Iskandar (3,5 persen) dan Ketua DPR RI Puan Maharani (2,9 persen).
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan hasil survei tersebut adalah yang terbaru setelah deklarasi Ganjar Pranowo menjadi Capres PDIP dan dinamika Piala Dunia U-20 Indonesia. Charta Politika melakukan survei pada periode 2 hingga 7 Mei 2023 dengan metode wawancara tatap muka.
Charta Politika juga menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1220 responden yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memiliki moe sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Ini survei tatap muka dengan 1220 responden dan kita mendapatkan margin of error 2,82 persen, dan data ini diambil dari 2 sampai 7 Mei. Jadi memang setelah lebaran, setelah deklarasi Batu Tulis dan ramai – ramainya isu Piala Dunia U-20,” terang Yunarto, ditulis Selasa (16/5/2023).
Advertisement