Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) merespon soal deklarasi dukungan PAN dan Golkar terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menegaskan, pihaknya tidak khawatir atas deklarasi tersebut.
Menurutnya, kemenangan yang diperoleh dalam kontestasi demokrasi tidak dilihat dari besar kecilnya partai yang mendukung. Namun, sosok yang diusung harus mampu memenuhi harapan masyarakat.
"Enggak ya kami tidak khawatir dengan koalisi gemuk atau kurus yang terpenting adalah memenuhi syarat minimal dan yang terpenting adalah betul-betul bisa memenuhi harapan dari para masyarakat," kata HNW, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8).
Advertisement
Lebih lanjut, dia pun bercerita bagaimana PKS mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004. Yang mana, pasangan tersebut hanya diusung oleh partai-partai kecil. Namun, pasangan SBY-JK mampu meraih kemenangan.
Hal itu, menjadi sebuah pengalaman bagi PKS pada Pilpres 2024 untuk memenangan Anies Baswedan menang menjadi Presiden dengan hanya diusung Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
"Kami juga memiliki pengalaman langsung bagaimana tahun 2004 PKS mendukung Pak SBY pada putaran kedua, waktu itu hanya ada 3 bahkan partai-partai besar tidak bersama dengan Pak SBY. Partai-partai besar, 3 partai besar semuanya malah bersama dengan Bu Megawati dan KH Muzadi. Tapi nyatanya yang menang justru Pak SBY," ucapnya.
"Jadi ini fakta yang juga menjadi pengalaman empirik ini memang bukan sekadar banyaknya partai pendukung tapi solidnya partai pendukung dan bagaimana rakyat daripada atau anggota dari pada partai itu betul-betul satu sikap dengan pimpinan partai," imbuh dia.
Peta Pilpres 2024 Semakin Jelas
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsy menghormati sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2024.
Menurutnya, dengan bergabungnya PAN, Partai Golkar, PKB dan Partai Gerindra membuat peta pilpres 2024 menjadi jelas akan diikuti oleh tiga pasang.
Berlabuhnya Partai Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo akan membuat peta pilpres semakin jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan hanya akan ada tiga bacapres pada pemilu 2024 nanti," ujar Habib Aboe dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).
Menurut Aboe Bakar, penyampaian dukungan Partai Golkar dan PAN bersama PKB dan Partai Gerindra ke Prabowo adalah hak konstitusional partai politik yang harus dihormati. Baginya, dukungan empat partai tersebut ke Prabowo adalah bagian dari proses demokrasi yang harus kita lalui.
"Tentunya masing-masing partai punya otoritas dan independensi untuk mengusung capres dalam pemilu," kata Aboe Bakar.
Aboe Bakar menegaskan, adanya tiga pasang calon dalam pilpres 2024 cukup ideal untuk mengurangi polarisasi yang timbul akibat kontestasi pilpres sebelumnya.
"Saya rasa tiga pasangan calon bacapres ini cukup ideal. Jangan sampai pengalaman pemilu kemarin terulang. Ketika kontestasi hanya diisi oleh dua paslon, yang terjadi adalah polarisasi di tengah masyarakat," ungkapnya.
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement