Fahri Hamzah Nilai Ganjar dan Anies Belum Pantas Jadi Presiden: Belum Cukup Umur

Fahri Hamzah mengibaratkan Ganjar dan Anies belum cukup umur untuk menjadi seorang pemimpin nasional.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Sep 2023, 21:23 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 16:52 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa),

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai, Bacapres Prabowo Subianto tidak bisa dibandingkan dengan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Fahri mengibaratkan Ganjar dan Anies belum cukup umur.

"Saya terus terang kalau disuruh menilai, antara Prabowo dan dua kawan kita yang lain ini, tidak bisa dibandingkan, kalau saya ya mohon maaf aja, karena saya terlalu tahu juga kawan-kawan itu, saya kadang-kadang mau bilang belum cukup umur enggak enak gitu loh," kata Fahri Hamzah dalam seminar GMPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023).

Fahri pun menyamakan Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi, hingga PM Malaysia Anwar Ibrahim.

"Misal Pak Prabowo boleh diserang berumur dan sebagainya tapi diantara lima negara demokrasi terbesar dan negara tetangga kita Amerika Serikat itu Joe Biden 80 lebih, India negara demokrasi terbesar berapa itu 77 Kalau enggak salah Modi itu," tuturnya.

"Pak Prabowo bahkan nanti akan lebih muda dari Anwar Ibrahim. Dia (Prabowo) 71, Anwar Ibrahim 74," sambungnya.

Mantan Wakil Ketua DPR ini pun meminta Ganjar dan Anies untuk latihan terlebih dahulu. Fahri berkata, bahwa mereka belum pantas jadi capres.

"Tapi yang kawan kawan kita yang di dalam negeri ini kalau saya mohon maaf aja, memang belum (pantas) ini, ya latihan dulu lah, begitu lah kira kira. Menurut saya, jangan terlalu ngotot juga," ucapnya.

 

Khawatir Gunakan Emosi Massa

Fahri khawatir, bila Ganjar dan Anies terlalu ngotot maka menggunakan emosi massa untuk berpecah belah. Baginya, saat ini mesti berpikir rekonsiliatif.

"Dan yang saya khawatirkan adalah ngotot menggunakan eksploitasi emosi massa untuk berpecah belah. Itu aja yang saya khawatirkan," ujarnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

 

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya