Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis data temuan terbarunya terkait elektabilitas calon presiden (Capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Jawa Timur. Hasilnya, elektabilitas Ganjar di Jatim mengungguli bakal calon presiden lainnya.
"Pada simulasi tiga nama (capres), Ganjar 43,9 persen, unggul dari Prabowo 33,8 persen dan Anies 14,4 persen. Sekitar delapan persen belum menunjukkan pilihan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, seperti dikutip Senin (2/10/2023).
Baca Juga
Burhanuddin melanjutkan, moncernya elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah terjadi pasca deklarasi pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurut Burhanuddin, keunggulan Ganjar terjadi secara periodik dari yang hanya 38,8 persen pada periode Agustus-September 2022 lalu menjadi 41,8 persen pada November 2022 hingga setahun kemudian mencapai 43,9 persen pada September 2023.
“Sedangkan untuk Prabowo, pada periode yang sama mendapatkan elektabilitas sebanyak 26,5 persen (Agustus-September 2022), 30,5 persen (November 2022) hingga yang terakhir di angka 33,8 persen (September 2023),” beber dia.
Sebaliknya, pasca deklarasi dengan Cak Imin, tingkat elektabilitas Anies dalam periode yang sama justru menurun di wilayah Jatim.
Berdasarkan catatan survei Indikator, elektabilitas Anies sempat mencapai 20 persen pada Maret 2022 namun perlahan turun dan bertahan di kisaran 17 persen sejak Mei-November 2022 lalu.
“Usai deklarasi, elektabilitasnya malah turun drastis menjadi 14,4 persen pada September 2023,” jelas Burhanuddin.
Basis Responden Survei Pemilih Muslim dan Merasa NU
Burhanuddin menambahkan, selain melakukan jajak pendapat terhadap responden di Jawa Timur, pihaknya juga melakukan jajak pendapat terhadap responden khusus muslim dan merasa bagian dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur secara periodik.
“Hasilnya, Ganjar memiliki elektabilitas di angka 37,1 persen (Agustus-September 2022), 41 persen (November 2022) dan terakhir 42,6 persen (September 2023),” rinci Burhanuddin.
Sedangkan Prabowo, sambung Burhanuddin, mendapatkan 28,5 persen (Agustus-September 2022), 32 persen (November 2022) dan 35,8 persen (September 2023).
“Kemudian untuk Anies hanya mendapat 17,8 persen (Agustus-September 2022), 19,3 persen (November 2022) dan 14,3 persen (September 2023),” Burhanuddin menandasi.
Diketahui, hasil survei tersebut didasarkan pada lima survei dalam rentang waktu 14-20 September 2023. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Total jumlah sampel survei sebanyak 1.810 orang. Kemudian margin of error survei ini adalag kurang lebih 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Advertisement