Jokowi: Pemilu Ajang Adu Gagasan, Bukan Saling Fitnah

Jokowi berpesan adanya perbedaan di Pesta Demokrasi Pemilu 2024 adalah hal yang wajar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Okt 2023, 12:28 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2023, 12:25 WIB
Presiden Joko Widodo usai menjadi pembina apel peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menjadi pembina apel peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan jelang Pemilu 2024. Perbedaan bukan menjadi dasar untuk saling serang, justru sebaliknya menjadi pemersatu bangsa. Pemilu sejatinya menjadi ajang adu gagasan dan ide untuk kemajuan bersama.

"Pemilu adalah ajang adu gagasan dan ide, mengeluarkan inovasi dan solusi sebagai modal lompatan kemajuan dan bukan saling memfitnah. Jadi tolong kalau ada yang memfitnah dan menjelekkan di bawah itu tugasnya pagar nusa untuk mendamaikan, menyejukkan," kata Jokowi seperti dikutip daring dari channel Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (22/10/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam pengukuhan kepengurusan pimpinan pusat Pagar Nusa masa khidmat 2023-2028 di Surabaya, Jawa Timur.

Kepada para anggota Pagar Nusa, Jokowi berpesan adanya perbedaan di Pesta Demokrasi Pemilu 2024 adalah hal yang wajar. "Kita ini boleh berbeda pilihan dan itu wajar tapi jangan sampai mengoyak persatuan kita," kata Jokowi

Jokowi pun menitipkan, agar Pagar Nusa bisa menjadi bagian dari masyarakat yang bisa menjaga hal tersebut. Tujuannya agar semangat keberlanjutan pembangunan Indonesia Maju tidak terhambat di masa kepemimpinan berikutnya.

"Saya juga titip agar pemilu serentak 2024 kita jaga bersama dan kita pastikan berjalan lancar dan baik juga memastikan keberlanjutan yang sudah kita lakukan," minta Jokowi.

 

Pagar Nusa Jadi Juru Damai Antar Perguruan Silat

Jokowi berpesan agar Pagar Nusa bisa menjadi perguruan silat yang menjadi juru damai antar kelompok sesamanya.

"Saya titip, kita semua harus menjaga jangan sampai yang sering kita baca dan dengar, antar perguruan pencak silat berantem, berkelahi, tapi saya yakin Pagar Nusa tidak ada yang seperti itu," kata Jokowi seperti dikutip daring dari channel Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (22/10/2023).

"Justru (Pagar Nusa) menjaga, mendamaikan, setuju?," ajak presiden.

"Setuju!," jawab para anggota Pagar Nusa.

Jokowi mengingatkan, tugas sesama anak bangsa adalah menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan. Kepala negara mendorong, agar kepengurusan pimpinan pusat Pagar Nusa masa khidmat 2023-2028 dapat menjadi benteng bila ada upaya yang mengarah kearah keretakan.

"Marilah, saya mengajak untuk terus meningkatkan rasa cinta dan bangga kepada bangsa dengan menjaga kedaulatan, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya nusantara," pesan presiden.

Selain itu, amanat kepala negara juga menyebut bahwa semua anak bangsa adalah bersaudara. Artinya, merawat hubungan baik menjadi hal yang wajib agar semakin kuat di tengah tantangan global.

"Kita semua ini sedulur, semua adalah sebangsa dan setanah air sehingga persatuan yang kuat harus terus kita jaga, agar kita semakin kuat dan tangguh melewati tantangan perubahan dunia yang cepat," Jokowi menandasi.

Diketahui, Pagar Nusa adalah kelompok perguruan pencak silat yang berada dalam organisasi keumatan Nahdlatul Ulama.Pagar Nusa sendiri tercatat sudah berdiri sejak 22 Rabi'ul Akhir 1406 H ata 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur.

Pada saat itu, Pagar Nusa diketuai oleh KH. Abdulloh Maksum Jauhari. Tujuan dibentuknya Pagar Nusa ialah dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.

Sebagai informasi, pada masa khidmat 2023-2028 Pagar Nusa diketuai oleh M. Nabil Haroen atau yang karib disapa Gus Nabil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya