Survei Selalu Posisi Buncit, Anies Ungkit Pengalaman Menang Pilkada di Jakarta

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menyinggung soal hasil lembagai survei yang selalu memperlihatkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berada di posisi buncit.

oleh Winda Nelfira diperbarui 28 Nov 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2023, 15:00 WIB
Kampanye Perdana Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).
Kampanye Perdana Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menyinggung soal hasil lembagai survei yang selalu memperlihatkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berada di posisi buncit.

Anies lalu mengungkit soal hasil survei serupa saat maju di Pilkada DKI Jakarta. Menurut Anies, hasil survei tersebut berbeda dengan kenyataan di lapangan.

"Kalau kita lihat pengalaman di Jakarta dulu, biarlah survei mengatakan anda nomor?," kata Anies di pelepasan ekspedisi AMIN di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).

"3 (tiga)," jawab kader dan simpatisan PKS dan NasDem.

"Kenyataannya nomor?," tanya Anies.

"1 (satu)," jawab kader dan simpatisan.

Anies menyampaikan, pasangan AMIN di lapangan terbukti nomor satu karena banyak relawan dan simpatisan yang mendukung pasangan AMIN.

"Kenapa kenyataannya nomor satu, karena ibu dan bapak disini semua berjuang untuk mengubah kondisi ini. Kalau kita tidak berbuat ya enggak ada perubahan, betul tidak. Jadi kita harus lakukan ini sama-sama," ucap Anies.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pilpres Tak Hanya Ganti Presiden

Kampanye Perdana Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).
Kampanye Perdana Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023). (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Anies mengatakan, pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bukan hanya soal berganti kepala negara. Menurut Anies, Pilpres juga tentang mengganti kebijakan.

"Ini bukan soal mengganti presiden tetapi mengganti kebijakan-kebijakannya, siap? InsyaAllah perjuangan dari Jakarta ini akan bisa bergulir lebih ke luas lagi," kata Anies di acara kampanye perdana Anies-Muhaimin di GOR, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).

Acaranya ini dihadiri para kader dan simpatisan PKS serta Partai NasDem. Lalu, Anies mengajak para simpatisan untuk menjalankan kerja pemenangan untuk Pilpres 2024 dimulai dari Jakarta.

"Di Jakarta kita siap untuk kerja keras? InsyaAllah, kemenangan dihantarkan ke Jakarta. InsyaAllah perubahan besar dimulai dari Jakarta, dan Insyaallah di Jakarta akan menular ke seluruh Indonesia," ucap Anies.

Sebelum ke Ciracas, Anies mengawali kampanye perdananya di Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.


Alasan Kampanye di Tanah Merah Koja

Anies membeberkan alasan emosional mengapa dia memulai kampanye untuk Pemilu 2024 di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara. Menurut Anies, ada kedekatan yang telah terjalin sejak lama dengan warga yang tinggal di lahan sengketa tersebut.

"Tanah merah ini adalah sebuah kampung yang masyarakatnya pada tahun 2016 itu datang ke rumah kami meminta untuk saya menjadi calon gubernur," kata Anies di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).

Anies menyatakan, pada 2016 silam, kampanyenya sebagai calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta juga dimulai dari Tanah Merah Koja, Jakarta Utara.

"Nah kemudian pada tanggal 23 September 2016 pada waktu itu pendaftaran pilkada hari Jumat, hari sabtunya saya keliling pertama itu di kampung Tanah Merah," ucap Anies.

"Karena mereka lah yang datang ke sini. mereka yang meminta (jadi gubernur) waktu itu pertama kali, jadi saya datang pertama ke sana," sambung Anies.

Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Infografis Bursa Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya