Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatasi undangan bagi tim sukses yang dibawa pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saat debat pilpres 2024 berlangsung.
Setiap pasangan calon (paslon) hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang dari tim suksesnya saat debat capres-cawapres.
Baca Juga
"Masing-masing tim pasangan calon akan diberikan kesempatan untuk tim yang hadir itu maksimal adalah 50 orang," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Advertisement
KPU yang akan menyiapkan undangan sebanyak 50 itu. Nantinya, paslon diberikan kewenangan untuk memilih siapa saja untuk diberikan undangan.
"Jadi KPU akan menyiapkan undangan kepada tim pasangan calon 1, 2, dan 3, 50 orang. Nah, tentang siapa-siapanya, kami serahkan kepada masing-masing pasangan calon, siapa yang akan diundang atau diberikan undangan tersebut," jelas Hasyim.
Adapun debat bakal dilakukan sebanyak lima kali; tiga kali untuk debat capres, dan dua kali debat cawapres. Debat perdana berlangsung antar-capres pada 12 Desember 2023 di kantor KPU RI.
Tema debat pertama yang menjadi porsi capres meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Sementara itu, debat kedua cawapres bakal membawa tema seputar ekonomi, baik ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur dan perkotaan.
Kemudian, debat ketiga kembali menjadi porsi bagi capres. Para capres akan berdebat dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Sedangkan debat keempat, kembali menjadi porsi cawapres. Tiga cawapres akan berdebat terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Terakhir, ditutup dengan debat capres dengan tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi.
Capres Tak Punya Porsi Bicara saat Debat Cawapres Berlangsung
Ketua KPU Hasyim Asy'ari memastikan tidak akan ada intervensi atau porsi bicara capres saat debat cawapres berlangsung dan begitupun sebaliknya.
"Kalau debat capres yang bicara capres. Kalau debat cawapres yang bicara cawapres," kata Hasyim Asy'ari.
Sayangnya, Hasyim tidak menjawab lugas saat ditanyai, apakah capres bisa berdiskusi dengan cawapres maupun sebaliknya saat debat. Menurutnya, kondisi yang menjadi perhatian KPU adalah saat debat berlangsung.
"Soal beliau diskusi dulu kan urusan capres awapres. Yang bicara adalah saat debat capres, capres yang bicara. Saat cawapres, cawapres yang bicara," ucap Hasyim.
Meski begitu, Hasyim memastikan debat akan berjalan sesuai dengan porsi; tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Di mana debat capres dan cawapres digelar terpisah.
"(Dipastikan capres debat antar capres, cawapres antar cawapres) Anda betul," ujar Hasyim.
Adapun keputusan ini berdasarkan hasil rapat antara KPU dengan masing-masing tim sukses pasangan capres-cawapres pilpres 2024.
Rapat itu membahas soal format hingga panelis debat capres-cawapres.
Advertisement
KPU Tetapkan Format Baru Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI rampung membahas format debat capres-cawapres untuk pilpres 2024. Debat capres dan cawapres bakal dilakukan secara terpisah.
Debat bakal berlangsung sebanyak lima kali. Dengan porsi tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.
"Urutan-urutannya ya, debat pertama itu nanti adalah porsinya untuk debat capres. Debat kedua adalah debat untuk cawapres. Debat yang ketiga adalah debat untuk capres. Debat keempat adalah debat untuk cawapres. Dan yang kelima atau yang terakhir, itu porsinya untuk debat capres," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Hasyim mengatakan, keputusan ini mencapai titik temu setelah KPU menggelar rapat dengan masing-masing tim sukses pasangan capres-cawapres pilpres 2024. Rapat itu membahas soal format hingga panelis debat capres-cawapres.
Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan, meski debat digelar terpisah, capres-cawapres diharuskan hadir secara bersama.
"Intinya hadir, paslon hadir. Kemudian soal nanti tampil didampingi atau tidak, nanti kita bicarakan bagaimana," ujar Hasyim.
Kendati capres-cawapres diharuskan hadir bersama, Hasyim memastikan porsi debat berlangsung sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan.
"Tapi, intinya yang bicara boleh dikatakan, sepenuhnya kalau debat capres, ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres," ucap Hasyim.
Panelis dan Moderator Debat Capres-Cawapres Belum Ditentukan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan format debat calon presiden dan calon wakil presiden. Namun, KPU belum menyampaikan tim panelis serta moderator yang bakal memandu jalannya debat.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, belum disampaikannya panelis serta moderator itu karena pihaknya masih menunggu usulan nama-nama dari tiga pasangan calon. Meski begitu, dia menyebut, KPU telah menyediakan sejumlah nama.
"KPU sudah menyiapkan nama-nama tim panelis untuk masing-masing tema debat. Kami memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pasangan calon 1, 2, dan 3 untuk mengusulkan nama-nama tim panelis," kata Hasyim di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
"Kemudian, pembicaraan kita yang keempat soal moderator. KPU juga sudah menyiapkan nama-nama usulan untuk moderator," sambung Hasyim.
Hasyim menyampaikan, nantinya setiap debat bakal ada dua orang moderator. Dengan rincian, satu moderator laki-laki dan satu moderator perempuan.
"Masing-masing debat satu sampai debat kelima itu moderatornya ada dua orang, laki-laki dan perempuan. Ini sedang kita matangkan," ujar Hasyim.
Lebih lanjut, Hasyim menyatakan moderator debat capres-cawapres yang dipilih tak terbatas pada figur jurnalis. Menurutnya, moderator adalah mereka yang sudah terbiasa tampil di hadapan publik lewat media.
"Intinya adalah teman-teman yang biasa tampil di publik dan sudah biasa menghadapi kamera," ucap Hasyim.
Advertisement