Liputan6.com, Jakarta - Nama Mayor Teddy Indra belakangan ini menjadi sorotan. Hal itu lantaran kehadiran perwira TNI aktif sekaligus ajudan Prabowo Subianto saat debat perdana calon presiden (capres).
Dalam foto yang beredar, Mayor Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran. Dia terlihat berdiri di belakang calon wakil presiden (cawapres) Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah pihak pun angkat bicara. Salah satunya Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran. Wakil Ketua TKN Erwin Aksa menyatakan bahwa Teddy tak masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Menurutnya, kehadiran Teddy di KPU untuk menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.
Advertisement
"Enggak, enggak, enggak ya dia sespri atau ajudan," kata Erwin melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin 18 Desember 2023.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono pun juga turut angkat bicara. Dia mengatakan, kehadiran Mayor Teddy saat debat perdana itu hanya menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menteri Pertahanan (Menahan) Prabowo Subianto.
"Dia hanya ajudan yg mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi (ajudan melekat ikut kegiatan Menhan)," kata Julius saat dikonfirmasi.
Julius mengatakan, tugas Mayor Teddy sebagai ajudan tidak memiliki pengaruh terhadap proses Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Namun apabila Mayor Teddy sebagai prajurit aktif terang-terangan turut serta dalam agenda kampanye, maka hal itu akan dilarang.
Mayor Inf Teddy Indra Wijaya sendiri mengemban tugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sejak 2020. Sebelum menjadi ajudan Menhan RI Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya adalah asisten ajudan Presiden Jokowi pada tahun 2014-2019.
Berikut sederet fakta terkait viral di sosial media heboh foto Mayor Teddy Indra hadir saat debat capres perdana di belakang barisan pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dihimpun Liputan6.com:
1. TKN Prabowo-Gibran Tegaskan Mayor Teddy Indra Tak Masuk ke dalam Timses
Kehadiran perwira TNI aktif sekaligus ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra pada debat perdana capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.
Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran. Dia terlihat berdiri di belakang cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erwin Aksa menyatakan bahwa Teddy tak masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Menurutnya, kehadiran Teddy di KPU untuk menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.
"Enggak, enggak, enggak ya dia sespri atau ajudan," kata Erwin melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin 18 Desember 2023.
Namun, Erwin menyerahkan kepada Bawaslu jika ada pembahasan perihal kehadiran Teddy di debat capres. Dia menekankan Bawaslu memang memiliki hak untuk mengawasi jalannya proses pemilu.
"Oh iya enggak apa, Bawaslu kan punya hak untuk mengawasi nanti Bawaslu melaporkan kepada TNI," ujarnya.
"Kalau ada pelanggaran etika kan tentunya TNI mengambil sikap dalam hal ini karena netralitasnya kan dijaga," sambung Erwin.
Erwin menjelaskan, Teddy tidak boleh ikut mengatur kegiatan kepemiluan dan hanya boleh menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo.
Dia mengatakan, netralitas anggota TNI sudah diatur dalam UU 34/2004 tentang TNI dan PKPU 15/2023 tentang Kampanye Pemilu. Dalam aturan itu, prajurit TNI dilarang ikut dalam kegiatan politik praktis, termasuk ikut sebagai timses salah satu paslon di pemilu.
"Artinya, selama dia tidak menjadi tim sukses, dia tidak artinya ikut dalam kampanye, termasuk yel-yel ya, itu enggak boleh ya. Jadi ya namanya ajudan ya ajudan dan sesprinya Pak Prabowo kan ada banyak, ada sipil juga," jelasnya.
Advertisement
2. Penjelasan TNI
Mayor Teddy Indra Wijaya yang merupakan TNI aktif terekam kamera berada di barisan pendukung Prabowo-Gibran saat debat capres di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa 12 Desember 2023. Mayor Teddy mengenakan baju kampanye khas nomor urut 2 berwarna biru muda sambil duduk di kursi tamu undangan.
Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan kehadiran Mayor Teddy saat debat perdana itu hanya menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menteri Pertahanan (Menahan) Prabowo Subianto.
"Dia hanya ajudan yg mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi (ajudan melekat ikut kegiatan Menhan)," kata Julius saat dikonfirmasi, Selasa 18 Desember 2023.
Julius mengatakan, tugas Mayor Teddy sebagai ajudan tidak memiliki pengaruh terhadap proses Pilpres 2024. Namun apabila Mayor Teddy sebagai prajurit aktif terang-terangan turut serta dalam agenda kampanye, maka hal itu akan dilarang.
"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tegas Julius.
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan tidak lebih," lanjut pungkas dia.
3. Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran Pemilu
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan mengkaji terkait kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya, yang diduga melakukan pelanggaran pemilu, dalam debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Selasa 12 Desember 2023 lalu.
"Iya, makanya harus dikaji dulu, ini sebagai ajudan apakah boleh demikian atau bagaimana, akan kami kaji dulu," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dilansir dari Antara, Selasa (19/12/2023).
Bagja menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan apakah kehadiran Mayor Teddy di dalam acara debat capres itu terbukti melanggar netralitas TNI.
Apabila keberadaan Mayor Teddy pada acara debat capres terbukti melanggar aturan, maka Bawaslu akan menyampaikan temuan tersebut kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Sedang kami kaji. Kami tunggu hari ini, nanti tidak lanjutnya ke Panglima. Kami akan sampaikan ke panglima TNI," tambah Bagja.
Dia menjelaskan, setelah menyampaikan hasil kajian tersebut ke panglima TNI, Bawaslu hanya akan berperan sebagai pemberi rekomendasi.
Sementara itu, pihak yang akan menindaklanjuti kasus dugaan pelanggaran netralitas itu adalah TNI sebagai instansi yang menaungi Mayor Teddy.
"Kami hanya menyampaikan dugaan, rekomendasinya saja. Nanti yang akan melakukan putusan atau yang berkaitan dengan hasil dugaan pelanggaran Bawaslu, akan kemudian diputuskan dan diberikan sanksi, kalau diberikan sanksi atau tidak diberikan sanksi, itu oleh Panglima TNI," ujar Bagja.
Advertisement
4. Profil Singkat Mayor Teddy
Melansir dari beberapa sumber, Mayor Teddy mempunyai nama lengkap Teddy Indra Wijaya. Ia merupakan perwira TNI yang tergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan alumni dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Setelah lulus dari SMA Teddy kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 2011. Tiga tahun kemudian karier Teddy mulai bersinar karena ketika masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) ia dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi.
Posisinya sebagai ajudan Presiden Jokowi tersebut berlangsung dalam periode pertama kepemimpinannya yaitu periode 2014-2019. Adapun Mayor Teddy kemudian meneruskan pendidikan militernya di Amerika Serikat (AS).
Teddy telah menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan meraih prestasi yang cukup cemerlang. Ia berhasil meraih tab ranger yang menandakan bahwa ia memenuhi kualifikasi sebagai pasukan elite Angkatan Darat AS atau US Army Ranger School.
Sebagai informasi Ranger School merupakan program sekolah pasukan elite di Angkatan Darat AS. Sekolah ini juga menerapkan sistem gugur yang setiap minggunya siswa akan menjalani sejumlah tes.
Tes tersebut mulai dari kemampuan fisik, navigasi darat, taktikal tes, hingga kepemimpinan. Selain itu, persentase kelulusan di sekolah tersebut berkisar dari 20 hingga 25 persen dari jumlah total siswa.
Teddy kemudian menjadi lulusan terbaik US Army Infantry School di Fort Benning, AS pada November 2019. Diketahui Teddy meraih predikat International Honor Graduate di antara 185 perwira siswa yang terdiri dari 171 perwira Amerika dan 14 perwira asing.
Setelah kembali ke Indonesia Teddy saat ini mempunyai pangkat sebagai Mayor dan dipercaya menjadi ajudan Menteri Pertahanan yaitu Prabowo Subianto. Prabowo juga pernah menyinggung tentang Teddy dalam satu kesempatan.
Saat itu Prabowo tengah berpidato selama puluhan menit dalam acara doa yang digelar di Lebak, Banten. Prabowo kemudian meminta izin untuk menghentikan pidatonya karena sudah dipelototi oleh ajudannya.
“Saudara-saudara, saya sudah dipelototin oleh ajudan saya. Berdiri di depan saya ini matanya melotot,” kata Prabowo.
Kemudian Prabowo menyampaikan jika ajudannya tersebut dulu bekerja sebagai ajudan Presiden Joko Widodo. Namun saat ini Mayor Teddy justru ditunjuk sebagai ajudannya yang juga seorang Menteri Pertahanan.
“Dulu beliau ini ajudannya Pak Jokowi, tapi Pak Jokowi entah punya niat baik kepada saya, ajudannya ini dikasih ke saya,” ujarnya.