Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran perwira TNI aktif sekaligus ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra pada debat perdana capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan. Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran. Dia terlihat berdiri di belakang cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erwin Aksa menyatakan bahwa Teddy tak masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Menurutnya, kehadiran Teddy di KPU untuk menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.
Baca Juga
"Enggak, enggak, enggak ya dia sespri atau ajudan," kata Erwin melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (18/12).
Advertisement
Namun, Erwin menyerahkan kepada Bawaslu jika ada pembahasan perihal kehadiran Teddy di debat capres. Dia menekankan Bawaslu memang memiliki hak untuk mengawasi jalannya proses pemilu.
"Oh iya enggak apa, Bawaslu kan punya hak untuk mengawasi nanti Bawaslu melaporkan kepada TNI," ujarnya.
"Kalau ada pelanggaran etika kan tentunya TNI mengambil sikap dalam hal ini karena netralitasnya kan dijaga," sambungnya.
Erwin menjelaskan, Teddy tidak boleh ikut mengatur kegiatan kepemiluan dan hanya boleh menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo.
Dia mengatakan, netralitas anggota TNI sudah diatur dalam UU 34/2004 tentang TNI dan PKPU 15/2023 tentang Kampanye Pemilu. Dalam aturan itu, prajurit TNI dilarang ikut dalam kegiatan politik praktis, termasuk ikut sebagai timses salah satu paslon di pemilu.
"Artinya, selama dia tidak menjadi tim sukses, dia tidak artinya ikut dalam kampanye, termasuk yel-yel ya, itu enggak boleh ya. Jadi ya namanya ajudan ya ajudan dan sesprinya Pak Prabowo kan ada banyak, ada sipil juga," jelasnya.
Penjelasan TNI
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan, kehadiran Teddy saat debat capres perdana itu tidak mewakili institusi TNI. Melainkan menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo.
Julius menyebut, tugas Teddy sebagai ajudan tidak mempengaruhi proses Pilpres 2024.
Apalagi, saat menghadiri debat capres, Teddy tidak memakai seragam TNI.
"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tegas Julius.
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan tidak lebih," sambungnya.
Advertisement
Mayor Teddy Indra Wijaya menonton debat perdana capres
Diberitakan sebelumnya, sosok diduga Mayor Teddy Indra Wijaya menonton debat perdana capres di KPU RI pada Selasa (12/12) malam, menjadi sorotan di media sosial X.
Akun X @UmarSyadarHsb_ mengomentari momen Teddy hadir dalam debat perdana capres itu. Akun tersebut mempertanyakan status Teddy yang masih berstatus prajurit TNI aktif.
"Halo bawaslu RI. Teddy ini adalah TNI aktif kenapa dia ikut dalam barisan tim Prabowo? Kenapa kalian enggak tegur orang ini. @bawaslu_RI," tulis akun itu dilihat Minggu (17/12).
"Emang boleh TNI aktif masuk dalam lingkarang timses Prabowo gini? Tolong kalian jelaskan," ucapnya.
Sebelum bertugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan, Teddy sempat bertugas menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019. Lulusan Akademi Militer 2011 itu salah satu perwira brilian yang dimiliki satuan elite Kopassus
Â
Â
Â
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com