Jusuf Kalla Minta Masyarakat Pilih Pemimpin atau Capres Berkepribadian Tenang dan Tidak Mudah Emosi

Wakil Presiden atau Wapres ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Jan 2024, 12:20 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2024, 12:20 WIB
Wakil Presiden atau Wapres ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.
Wakil Presiden atau Wapres ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden atau Wapres ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.

Hal tersebut disampaikan oleh JK di dalam forum bertajuk 'Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan' di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu 10 Januari 2024.

"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?," ujar JK, melansir Antara, Sabtu (13/1/2024).

JK kemudian mengibaratkan pemimpin itu bagaikan seorang sopir yang harus mengedepankan kesabaran dalam berlalu-lintas. Sebab, kata dia, jika tidak dilakukan, maka sang sopir bisa membuat celaka para penumpang.

"Kalau pilih sopir, jelas yang tahu arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti," ucap JK.

Lebih lanjut, JK mengatakan, seorang pemimpin, dalam hal ini adalah sosok calon presiden (capres) maupun pejabat negara jika tidak bisa mengontrol emosinya, maka dampak besar bisa diterima oleh rakyat.

Oleh karena itu, JK menegaskan, saking krusial-nya peran tersebut, seorang pemimpin maupun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan pemikiran dingin saat menanggapi maupun menyelesaikan persoalan.

"Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional," kata JK.

JK pun menyarankan bagi calon kepala negara atau presiden sudah seharusnya mencontoh dan meneladani sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. "Harus amanah, tabligh, paling baik siapa, paling amanah siapa, itu saja pegangannya. Karena kita harus mengikuti ilmu Rasulullah SAW," jelas JK.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jusuf Kalla Dampingi Cak Imin Sapa dan Konsolidasi Relawan AMIN di Surabaya Jatim

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK)
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melanjutkan kampanye di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu 10 Januari 2024.

Pantauan di lokasi, pria karib disapa Gus Imin itu tidak hadir sendiri tetapi turut didampingi oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK).

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh," sapa Cak Imin kepada para relawannya di DBL Arena Surabaya, Rabu 1o Januari 2024.

"Selamat datang juga Bapak Doktor Jusuf Kalla, pemecah rekor Wapres dua kali," tambah pasangan dari Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan ini.

Cak Imin mengaku bersyukur JK sudah hadir untuk menemani konsolidasi pemenangannya hari ini di Surabaya. Dia pun mengingat, tagline JK saat berkontestasi di Pemilu terdahulu yang terus diamininya.

"Siapa yang ingat tagline pak JK? Lebih cepat lebih baik! Jadi Insya Allah dengan restu dan dukungan Pak JK AMIN menang di seluruh Tanah Air," yakin Cak Imin.

Namun dirinya meminta maaf kepada ratusan relawan yang hadir karena JK tidak bisa menyampaikan pidato politiknya sebab bukan bagian dari juru kampanye. Namun kehadirannya memberi semangat sebagai ikhtiar perjuangan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN).

"Rasa hormat kami, Pak JK menjadi ikhtiar kemenangan kita. Jadi pulang dari sini saya minta tidak ada satu pun warga Jawa Timur tidak ada yang tidak diajak untuk menjadi bagian dari cita-cita perubahan," Gus Imin memungkasi.

 


Cak Imin: Jatim Barometer Kemenangan Nasional, Optimis AMIN Menang

Cak Imin Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tiba di kediaman Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya Raya No.6 Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar melanjutkan kampanye pada Rabu 10 Januari 2024 di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Menurut pria karib disapa Cak Imin atau Gus Imin ini, Jawa Timur atau Jatim adalah tolak ukur kemenangan nasional maka kerja keras seluruh kader adalah mutlak adanya.

"Kerja keras seluruh kader dan relawan Insya Allah Anies-Muhaimin (AMIN) menang mutlak. Kenapa kita optimis dan yakin? Sebab Jawa Timur adalah barometer kemenangan Pemilu nasional," ujar Gus Imin di DBL Arena Surabaya, Rabu 10 Januari 2024.

Gus Imin mengaku merasakan, semangat perubahan para kader dan relawan AMIN sangat luar biasa. Dia melihat ada kekuatan dinamis yang tidak bisa dibenduk, tidak suka kemandekan, tidak suka kezoliman.

Oleh karena itu, Gus Imin sangat percaya, kekuatan perubahan adalah visi dan misi AMIN yang akan mengantarkan kepada kemenangan pada saat pencoblosan Pemilihan Umum atau Pemilu 14 Februari 2024.

"Kerja kita para relawan adalah kerja yang memberi harapan baru, tidak perlu kita ragu," yakin pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) ini.

Berdasarkan pengalaman Pemilu, lanjut Gus Imin, partainya selalu meraih kemenangan di Jawa Timur. Apalagi dengan dukungan latar belakang ideologisnya sebagai kader NU sejak sebelum lahir, maka adalah hal mutlak bagi dirinya bersama Anies Baswedan menang di Jawa Timur.

"Saya orang Jawa Timur sudah NU sebelum lahir, bapak dan ibu saya yang nikahkan pendiri NU, jadi kalau wong NU tidak nyoblos orang NU ya kebangetan!," ucap Gus Imin.

Infografis Nomor Urut Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Nomor Urut Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya