Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons munculnya gerakan salam 4 jari. Zulhas pun optimistis gerakan itu tidak mengubah harapannya soal pemilu 2024 yang sudah di depan mata.
"Insyaallah 14 Februari satu putaran," ujar politikus yang akrab disapa Zulhas saat ditemui usai sosialisasi dengan pedagang pasar tradisional di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).
Diketahui, munculnya gerakan salam 4 jari dimaknai sebagai ajakan untuk memilih antara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan 03, sehingga berjumlah 4.
Advertisement
Narasi yang beredar di media sosial, gerakan salam empat jari mengajak masyarakat tidak memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dinarasikan pula gerakan 4 jari mencerminkan sila keempat yang berarti kerakyatan dipimpin oleh dan untuk rakyat melalui mufakat dan demokrasi.
Di samping itu, simbol 4 jari menggambarkan asa kekuatan politik baru melawan politik dinasti.
Sebelumnya Zulhas yang juga Menteri Perdagangan ini mendorong terciptanya pilpres 2024 satu putaran. Menurutnya, hal itu bertujuan agar pembangunan yang sekarang sedang dijalankan bisa terus dilanjutkan.
"Kenapa kita mesti menang sekali putaran? Karena kita ingin melanjutkan program-program hebat dari pemerintahan Pak Jokowi. Betul apa betul?" kata Zulhas.
Zulhas mengatakan ada banyak proyek pembangunan yang telah dijalankan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Zulhas, pembangunan yang dihadirkan oleh pemerintah pun bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Â
Tanggapan Anies soal Salam 4 Jari
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menanggapi soal munculnya gerakan 'salam 4 jari' di media sosial X atau Twitter beberapa waktu belakangan.
Adapun gerakan salam empat jari itu dinarasikan sebagai ajakan kepada masyarakat yang tidak mendukung dan memilih pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut dua Prabowo-Gibran di pilpres 2024.
Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat. Dia memaknai gerakan itu sebagai kehendak masyarakat yang ingin ada perubahan di pemerintahan.
"Iya sebenarnya itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Dan apa yang sekarang terjadi itu 02 kelihatan diasosiasikan dengan keberlanjutan, sementara publik inginkan perubahan," kata Anies di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Makna itu, lanjut Anies ia pandang secara implisit. Dia menyebutnya sebagai gerakan perubahan.
Lebih lanjut, Anies berharap gerakan semacam ini mampu mendulang suara untuk dia dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Meskipun, kata dia pergerakannya terjadi secara perlahan.
"Jadi mudah-mudahan makin banyak yang ikut dalam rombongan perubahan. Mungkin bergeraknya pelan-pelan, dari tidak mau keberlanjutan saja, kemudian belum tahu mau ke mana habis itu pelan-pelan ikut rombongan perubahan," ucap Anies.
Advertisement