Masuk Masa Tenang Kampanye, TPN Ganjar-Mahfud Pastikan Kerja Terus Sampai di TPS

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyatakan tetap sibuk meski telah memasuki masa tenang Pemilu 2024. Tentunya, masih ada proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS seluruh Indonesia.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Feb 2024, 11:10 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2024, 11:10 WIB
Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid saat ditemui wartawan di Cawang, Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid saat ditemui wartawan di Cawang, Jakarta, Selasa (28/11/2023). (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyatakan tetap sibuk meski telah memasuki masa tenang Pemilu 2024. Tentunya, masih ada proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS seluruh Indonesia.

"Terus dong kerjanya, kerjanya kerja terus. Tenangnya ya tenang di luar, tapi kita harus kerja terus. Walau bagaimanapun, sampai titik terakhir di TPS," tutur Arjad kepada wartawan, Minggu (11/2/2024).

Menurut Arsjad, pihaknya tetap perlu mengawal TPS yang ada. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di 14 Februari 2024 dan saling mengawal kondusivitas proses demokrasi yang bejalan.

"Di TPS pun kita harus jaga, bagaimana kita selalu memastikan saksi-saksi hadir di setiap TPS, bagaimana kita juga mengharapkan relawan-relawan hadir di sana," jelas dia.

"Karena bukan apa-apa, ini yang harus kita jaga adalah TPS, kami mengharapkan semua pada TPS pada tanggal 14 Februari nanti pastikan mencoblos, jangan sampai tidak mencoblos. Sayang suara kita itu hak kita, pastikan hak kita untuk didengar," lanjut Arsjad.

Lebih lanjut, para saksi dari TPN Ganjar-Mahfud pun telah disiapkan untuk melekat di setiap TPS. Tidak ketinggalan, peran relawan juga dibutuhkan khususnya saat proses pemungutan dan penghitungan suara.

"Jumlahnya (saksi) itu sekarang ini kurang lebih 800 ribu lebih, berarti kalau kita ngomong saksi aja udah 800 ribu orang. Ini kalau kita bicara dua saksi TPS butuh 1,6 juta," katanya.

"Kami percayakan semua pada KPU. Kami percaya bahwa KPU itu menjalankan secara profesional, dan KPU akan memegang sumpah-sumpah yang sudah diberikan, bagaimana memastikan pesta demokrasi ini. Dan KPU itu adalah bagian yang harus memastikan bahwa ini berjalan dengan baik," Arsjad menandaskan.

Pesan Puan di Penghujung Kampanye Akbar: Kalau Ada yang Intimidasi, Tabrak

Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Puan Maharani meminta para pendukung untuk berani melawan segala upaya intimidasi dari pihak atau oknum aparat saat memilih paslon nomor 3.

Hal itu disampaikannya saat kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

"Kalau ada yang intimidasi tidak boleh pilih Ganjar-Mahfud?" tanya Puan kepada puluhan ribu orang pendukung Ganjar-Mahfud.

"Tabrak," jawab para pendukung Ganjar-Mahfud.

"Tabrak, lawan!" tegas Puan.

 

Jangan Takut

Ketua DPP PDIP ini pun meminta para pendukung jangan takut, karena mereka tidak sendirian.

Sebab, kata Puan, pemilu adalah untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk memilih pemimpin yang mementingkan keluarga, kelompok dan golongannya.

"Jadi jangan takut, kalau nanti ada yang bilang ga boleh pilih Ganjar-Mahfud kita semua ini enggak sendiri tapi, kita ini banyak seluruh Indonesia," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya