Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok mulai menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat Kota Depok di salah satu hotel di Kota Depok. Namun terdapat sejumlah protes dari beberapa saksi partai yang hadir pada kegiatan tersebut.
Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin mengatakan, KPU Kota Depok telah membuka rapat rekapitulasi suara Pemilu 2024. Namun pada saat pembacaan tata tertib sempat terjadi sejumlah interupsi dari beberapa saksi partai.
“Berdasarkan ketentuan di PKPU, Saksi itu hanya satu, tapi dinamika yang berkembang mereka meminta ada dua saksi,” ujar Willi kepada Liputan6.com, Senin (26/2/2024).
Advertisement
Willi menjelaskan, pada rapat tersebut akhirnya disepakati terdapat dua saksi, namun hanya satu saksi yang memiliki hak suara saat rapat pleno rekapitulasi. Untuk satu orang lainnya hanya sebagai pendamping saat rapat tersebut.
“Tapi tetap bahwa saksi yang memiliki hak suara satu dan yang lain sebagai mendampingi,” jelas Willi.
Willi mengungkapkan, KPU Kota Depok telah menerima hasil penghitungan suara dari tiga kecamatan. Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Cinere, Bojongsari, dan Limo, serta akan ada dua kecamatan lainnya yakni Cipayung dan Beji akan selesai penghitungan.
“Dari 11 Kecamatan, sudah ada tiga kecamatan yang selesai, kecamatan yang lain sedang berproses,” ungkap Willi.
Sirekap Sempat Alami Masalah
Willi mengakui, saat penghitungan suara beberapa waktu lalu, aplikasi penghitungan suara atau Sirekap sempat mengalami masalah, namun saat ini sudah dapat digunakan kembali. Aplikasi tersebut sudah digunakan kembali untuk penginputan hasil suara ditingkat Kecamatan.
“Alhamdulillah Sirekap lancar tidak ada kendala, namun demikian sejauh ini proses di kecamatan masih menggunakan Sirekap dan berjalan lancar.
KPU Kota Depok mengklaim hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan yang masuk ke tingkat Kota Depok sudah mencapai diatas 50 persen. Willi optimis, hasil penghitungan suara dapat selesai di 11 kecamatan hingga batas waktu 5 Maret mendatang.
Saat disinggung soal petugas PPS dan KPPS yang sakit saat penyelenggaraan Pemilu, Willi tidak mengelak dan menyebutkan ada enam orang petugas yang sakit pada 14 Februari lalu. Enam petugas tersebut diantara dua anggota PPS dan empat anggota KPPS.
“Sempat di rawat di rumah sakit tapi sekarang sudah pulih,” ucap Willi.
Selain itu, saat proses rekapitulasi suara ditingkat kecamatan, terdapat dua petugas yang mengalami kelelahan dan beristirahat di rumah. KPU Kota Depok sudah memberikan vitamin dan pengecekan kesehatan terhadap petugas KPU Kota Depok.
“Jadi semua yang mengalami sakit sekarang sudah pulih semua, sudah beraktifitas lagi,” pungkas Willi.
Advertisement