Maju Pilgub Jabar, Bima Arya Sadar Elektabilitasnya Masih Jauh di Bawah Ridwan Kamil

Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, berusaha mengejar elektabilitas dan akseptabilitas untuk maju pada pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat. Hal itu dikarenakan elektabilitas Ridwan Kamil masih popular untuk pilgub Jawa Barat.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 16 Mei 2024, 04:15 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 04:15 WIB
Bima Arya saat mendatangi Kota Depok usai melakukan pertemuan dengan warga. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Bima Arya saat mendatangi Kota Depok usai melakukan pertemuan dengan warga. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, berusaha mengejar elektabilitas dan akseptabilitas untuk maju pada pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat. Hal itu dikarenakan elektabilitas Ridwan Kamil masih popular untuk pilgub Jawa Barat.

Bima Arya mengku diperintahkan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju pada pilgub Jawa Barat 2024. Bima Arya diminta berkomunikasi dengan warga daerah pemilih. Atas dasar tersebut dalam waktu hingga Agustus mendatang, Bima Arya akan mendatangi sejumlah daerah di Jawa Barat.

"Saya menerima tugas itu dengan penuh semangat. Saya melihat perlu bagi saya memahami permasalahan di Jawa Barat," ujar Bima Arya, Rabu (15/5/2024).

Bima Arya menjelaskan, selain berkomunikasi dengan masyarakat, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memperkenalkan diri sebelum maju pada pilgub Jawa Barat. Apalagi, bursa survei pilgub Jawa Barat masih didominasi Ridwan Kamil alias Kang Emil.

"Jawa Barat ini yang bursa survei paling tinggi adalah Kang Emil, kita ini masih ada di papan tengah," ucap Bima Arya.

Atas dasar tersebut, Bima Arya berusaha dan bekerja keras mensosialisasikan diri kepada warga. Selain meningkatkan elektabilitas, Bima Arya diperintahkan partai untuk menjaring akseptabilitas.

"Jadi partai-partai lain bisa menerima kita atau enggak, karena enggak ada yang bisa maju sendiri," ucap Bima Arya.

Bima Arya mengungkapkan, saat ini keterwakilan kursi PAN di Provinsi Jawa Barat sebanyak tujuh kursi. Apabila ingin melenggang maju pada pilgub Jabar, dibutuhkan 17 kursi keterwakilan di DPRD Jawa Barat.

"Selain itu diperlukan kompatibilitas, nyambung dengan siapa kita kalau PAN menyodorkan Bima Arya, apakah partai yang lain menerima atau tidak," ungkap Bima Arya.

Bima Arya Jalin Komunikasi dengan PDIP dan Golkar

Mengingat masih terdapat waktu dua bulan sebelum pengusungan calon gubernur dan wakil gubernur, Bima Arya memanfaatkan momen tersebut.

Bima Arya mengakui telah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan dan rencananya akan bersilaturahmi dengan Partai Golkar.

"Besok kami akan silaturahmi ke Golkar, minggu depan menyusul partai-partai yang lain," terang Bima Arya.

Akan Kunjungi Uu Ruzhanul Ulum

Tidak hanya itu, lanjut Bima Arya, akan melakukan kunjungan ke Garut dan Tasikmalaya sekaligus bertemu dengan Uu Ruzhanul Ulum. Nantinya pertemuan tersebut akan dimanfaatkan Bima Arya untuk mengetahui lebih dalam tentang Jawa Barat.

"Tadi juga baru teleponan dengan Pak Uu, Pak mantan Wagub kita ingin ketemu, untuk juga menyamakan pandangan ke depan seperti apa tentang Jawa Barat," kata Bima Arya.

Bima Arya menilai, Uu merupakan Wagub Jawa Barat satu periode yang diyakini memiliki pandangan luas tentang Jawa Barat. Nantinya pandangan tersebut akan dijadikan sebuah masukan bagi Bima Arya untuk maju pada pilgub Jawa Barat.

"Yang penting sebagai bekal juga, saya akan roadshow ke mantan-mantan pimpinan Jabar yang lain," ujar Bima Arya.

Disinggung soal Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang dikabarkan akan maju pada pilgub Jawa Barat, Bima Arya merasa senang. Bima Arya mengaku sering bertemu Idris dan saling bercanda saat mengikuti sebuah pertemuan.

"Saya senanglah kalau Pak Idris dinominasikan juga oleh partainya, berarti kan sama-sama berlomba-lomba untuk kebaikan," ujar Bima Arya.

 

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya