Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, menilai ke depan Jakarta tak cocok dipimpin oleh gubernur yang berseberangan dengan pemerintah pusat.
Sebab, kata Sudirman, Jakarta dalam masa transisi dari Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) menuju Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Hal ini disampaikan Sudirman usai hadir di acara deklarasi dukungan dari tokoh ulama lintas agama, dan lintas suku di Jakarta untuk maju sebagai calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Periode 2024-2029 di Pondok Pesantren KH Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Jakarta Timur, Kamis 23 Mei 2024.
Advertisement
"Sebaiknya gubernur Jakarta ke depan adalah pihak yang bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat, tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan (dengan pemerintah pusat) karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman.
Menurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota. Sehingga, kata dia gubernur Jakarta ke depan haruslah orang yang nyaman bekerja sama atau diterima untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Selain itu, kata Sudirman sosok gubernur Jakarta ke depan mestilah orang yang fokus membenahi permasalahan di Jakarta, bukan figur yang menjadikan jabatan gubernur sebagai bantu loncatan karier politik di masa depan.
"Bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karir politik berikutnya, Jakarta jangan terus-terus dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan," ujar Sudirman.
Terlebih, kata Sudirman 40 persen warga Jakarta masuk dalam kategori miskin dan 22 persennya tinggal di daerah-daerah kumuh. Oleh sebab itu, kata dia. gubernur Jakarta ke depan punya banyak tantangan yang perlu diselesaikan dengan baik.
Mantan Co-Kapten Timnas AMIN ini bilang siap maju Pilkada Jakarta 2024 untuk membenahi persoalan-persoalan tersebut.
"Saya merasa, kalau ada kesempatan untuk berbuat sesuatu itulah yang menjadi perhatian kami, mengangkat yang 40 persen terbawah," ujar dia.
Dilirik Nasdem Maju di Pilkada DKI Jakarta, Sudirman Said: Terimakasih Kalau Saya Dipertimbangkan
Sudirman Said menyambut baik soal namanya masuk radar Partai NasDem untuk maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Menurut Sudirman, ia berhubungan baik dengan jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Komunikasi, kata dia belakangan terus terjalin dengan Partai NasDem.
"Ini telponan tiap hari, kemarin saya di telpon Pak Sekjen juga memberi tahu bahwa kita masih terus membuka diri, menelfon Pak Sugeng, jadi nggak ada yang putus," kata Sudirman kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat (24/5/2024).
Sudirman mengucapkan terima kasih karena masuk sebagai salah satu nama non kader yang dipertimbangkan Partai NasDem untuk diusung maju Pilkada Jakarta 2024. Sudirman mengatakan, ke depan bakal banyak partai politik (parpol) lain yang ikut memberikan kesempatan.
"Saya terima kasih juga kalau memang Nasdem juga membuka diri untuk mempertimbangkan, tetapi gini saya yakin semua partai akan memilih, akan membuka sebanyak mungkin karena kan akan bagus pilihan kalau bukan hanya satu, milih dari 10 jadi satu kan bagus," ucap Sudirman.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Hermawi Taslim mengatakan, sejumlah nama tengah digodok untuk menjadi bakal calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024. Menurut Hermawi, mereka yang masuk dalam radar, berpotensi diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
"Ada banyak kandidat yang mumpuni, termasuk tapi tidak terbatas kepada Anies. Ada nama Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, ada Sudirman Said," kata Hermawi kepada wartawan, seperti dikutip Kamis (23/5/2024).
Advertisement
Nasdem Klaim Anti Mahar Politik
Hermawi memastikan, NasDem adalah partai terbuka. Artinya, kepada semua anak bangsa yang berwawasan ke-Indonesia-an, memiliki visi global, menerima AD/ART NasDem serta menandatangani pakta integritas maka mereka memiliki peluang.
"Dalam pilkada 2024 ini NasDem tetap dengan sikap anti mahar, tidak mewajibkan para calon untuk membayar satu rupiah pun. Ini salah satu cara jitu untuk menekan biaya tinggi politik," tegas dia.
Hermawi juga memastikan, NasDem siap berkoalisi dengan semua partai yang beritikad baik bagi kemajuan bangsa dan negara. Menurut dia, komunikasi dengan partai-partai lain sampai dengan saat ini masih terus dilakukan.
"Karena untuk mengajukan kandidat gubernur DKI harus koalisi, tidak ada satu partai pun yang memiliki kecukupan kursi untuk maju sendiri di Jakarta," dia menutup.
Batal Maju Independen
Sebagai informasi, mantan Menteri ESDM Sudirman Said sempat hendak maju sebagai calon independen untuk Pilgub Jakarta. Namun karena persyarakatan administrasi, dia pun memutuskan untuk mencari jalur lain yakni melalui partai politik untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.
"Proses ini masih panjang. Jalur independen tak memungkinkan, kan ada jalur partai," kata Sudirman dalam pernyataannya di kanal YouTube Hersubeno Point.
Sudirman berprinsip, politik merupakan hajat publik dan bukan agenda pribadinya. Sehingga, ia memberikan kebebasan kepada para relawan dan elemen masyarakat yang mendukungnya berinisiatif memajukan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta lewat jalur beberapa waktu lalu.
"Dan sejumlah sahabat dan kelompok datang ke KPUD, dan melihat kemungkinan ke sana. Yang terjadi mungkin penjajakan. Mungkin minta akses. Tapi setelah beberapa hari mereka proses dan tak visible. Karena seluruh persyaratan harus selesai pada hari Minggu itu," ujar Sudirman.
Advertisement