Zulhas Usul ke Jokowi Pasangkan Anaknya Zita Anjani dengan Kaesang di Pilkada Jakarta

Zulhas mengaku sempat mengusulkan putrinya untuk maju bersama Kaesang di Pilkada DKI Jakarta. Selain itu, keponakan Prabowo, Budi Djiwandono juga diusulkan maju di Pilkada DKI bersama Kaesang.

oleh Tim News diperbarui 04 Jun 2024, 11:40 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 11:40 WIB
6 Gaya Kompak Putri Zulhas dan Zita Anjani, Dua Anak Zulkifli Hasan yang Sama-sama Terjun di Dunia Politik
Sama-sama terjun di dunia politik, gaya kompak Putri Zulhas dan Zita Anjani yang selalu kompak. [@zitaanjani]

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku pernah mengusulkan kepada Presiden Jokowi  untuk memasangkan putrinya, Zita Anjani dengan Kaesang Pangarep untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DK Jakarta.

Zulhas mengaku ingin Jakarta dipimpin anak muda.

"Kaesang kan anak muda, saya malah sudah pernah ngusulkan dulu, 'Pak saya kan pernah ngusulkan dulu, setahun lalu, gimana Pak kalau Jakarta anak muda saja gitu kan, Kaesang'. Setahun lalu kalau tak salah," ucap Zulhas di Kantor DPP PAN, Senin, 3 Juni 2024. 

Zita Anjani merupakan putri Zulhas yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DK Jakarta.  Zita sebelumnya sempat dikritik masyarakat karena mengunggah foto gelas kopi merek Starbucks berlatar belakang Masjidil Haram di akun media sosialnya. Lewat unggahan itu, Zita Anjani dinilai tidak sensitif dengan penyerangan Israel ke Palestina, terlebih maraknya seruan boikot sejumlah produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel. 

Zulhas melanjutkan, kini Kaesang sudah punya peluang maju di Pilgub Jakarta usai ada putusan Mahkamah Agung (MA) terkait batas usia kepala daerah.

Tetapi, Jokowi tetap melarang Kaesang maju.

"Dulu kira-kira begitu. 'Sekarang sudah bisa, Pak' tadi saya bilang, iya terus siapa yang anu katanya gitu, yang apa itu yang gugat, gitu yah. 'Sekarang udah boleh Pak, digugat'. 'Jangan Pak Zul', kira-kira itu," pungkas Menteri Perdagangan ini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dipasangkan Dengan Keponakan Prabowo

Jokowi
Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dan kadernya di Deli Serdang, Sumatera Utara. (Ist)

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berpeluang maju sebagai calon gubernur setelah Mahkamah Agung (MA) menerbitkan aturan terkait usia calon kepala daerah. Namun, belum ada keputusan dari Kaesang apakah bakal maju menjadi calon kepala daerah.

Kaesang pun digadang-gadang mengikuti Pilgub Jakarta setelah posternya muncul bersama politikus Gerindra yang juga keponakan Prabowo, Budi Djiwandono.

Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, mengungkapkan, hingga kini belum ada pembicaraan di internal soal putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilkada 2024.

"Belum (ada pembicaraan internal)," kata Antoni di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Antoni mengatakan, apakah Kaesang akan maju tahun ini tergantung pada Kaesang sendiri. Selain itu, parpol koalisi Indonesia untuk (KIM) perlu berembuk apakah baiknya Kaesang maju Pilkada atau tidak.

"Tanya Mas Kaesang," ucapnya.

"Tergantung Mas Kaesang dan KIM gimana baiknya," tukas Antoni.

 


Lampu Hijau Kaesang Maju di Pilkada

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membantah putusan Mahkamah Agung soal batas usia calon kepala daerah tidak ada kaitannya dengan ketua umumnya, Kaesang Pangarep.

"Putusan mahkamah agung tidak ada kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang," kata Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman, dalam video yang diunggah diakun instagram pribadinya, Sabtu, (1/6/2024).

Apalagi, kata Andi, yang mengajukan gugatan itu adalah Partai Garuda dan tak ada kaitan sama sekali dengan PSI dan Kaesang.

Yang mengajukan gugatan ke MA adalah Partai Garuda. Tidak ada komunikasi sama sekali dengan PSI terkait dengan masalah ini," tegas dia.

Ia pun meminta publik untuk menanyakan langsung ke Hakim Mahkamah Agung yang memutuskan hal tersebut. 

"Silahkan tanyakan kepada MA apa alasan dibalik keputusan itu semoga ini menjadi jelas dan jika masih ada pernyataan lebih lanjut silahkan tanyakan kepada kawan-kawan Partai Garuda dan MA terkait masalah ini," ujar Andy.

 

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya