Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Erik Kurniawan menyatakan, artis yang maju jadi caleg tak bisa hanya mengandalkan popularitas semata.
Popularitas saja dinilai tak cukup. Caleg artis harus memiliki visi misi dan program kerja yang jelas. Termasuk harus memiliki kecakapan politik.
"Popularitas jadi magnet tersendiri, tapi di proses awal ini hendaknya artis itu dibekali parpol dengan visi misi dan program kerja yang bagus sehingga ia menjadi semacam magnet baru," jelasnya di Media Center Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 25 Juli 2018.
Advertisement
Erik mengatakan, kehadiran artis di kancah politik ini harus mampu menjadi semacam brand baru partai.
"Itu PR partai dan caleg artis ke depan harusnya mengedukasi pemilih terkait visi misi dan program kerja," sambungnya.
Dalam proses yang sedang berlangsung ini, publik harus melihat apakah nanti muncul gagasan-gagasan baru dari caleg yang berlatar belakang artis ini.
"Kalau itu muncul baik untuk proses demokrasi substansial kita. Tapi kalau itu enggak muncul hanya karena dia pelawak, hanya karena dia artis, hanya karena dia public figure, percayalah demokrasi subnstansial kita tak akan tercapai. Hanya berjalan di tempat. Tidak berkembang sama sekali," tutupnya.
Reporter: Hari Ariyanti
Saksikan video pilihan di bawah ini: