Ulama Ajak Masyarakat Kembali Bersatu Setelah Pemilu 2019

Ulama juga mengingatkan masyarakat terutama pendukung pasangan calon maupun calon anggota legislatif agar tidak menyambut hasil Pemilu 2019 dengan tindakan yang berlebihan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2019, 12:00 WIB
Suasana Khidmat Pengibaran Bendera Merah Putih di Pembukaan Asian Games 2018
Pengibaran bendera Merah Putih saat pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8). Acara pengibaran bendera berlangsung khidmat. (Liputan.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Banda Aceh - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali mengajak masyarakat untuk kembali bersatu setelah sempat berbeda pilihan politik pada Pemilu 2019.

"Perbedaan dalam urusan politik adalah hal yang wajar. Politik memang harus berbeda. Tapi, setelah ini mari kembali bersatu," ajak Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat (19/4/2019) seperti dilansir Antara.

Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Aceh Besar, meminta jangan ada lagi perbedaan. Perbedaan tersebut harus dibuang dan kembali bersatu untuk membangun bangsa dan negara.

"Mari sama-sama menatap masa depan Aceh dengan damai dan aman. Kalau masih berbeda, maka akan sulit membangun Indonesia, khususnya Aceh," kata Faisal.

Dia juga mengingatkan masyarakat terutama pendukung pasangan calon maupun calon anggota legislatif agar tidak menyambut hasil Pemilu 2019 dengan tindakan yang berlebihan.

"Baik yang terpilih maupun tidak, sambutlah hasil pemilu ini dengan tindakan biasa-biasa saja. Siapa saja yang terpilih sudah ditentukan Allah SWT," ungkap Faisal.

Kepada calon dan pasangan calon yang merasa sudah terpilih, harus diingat bahwa kemenangan pada Pemilu 2019 ini merupakan amanah rakyat. Amanah ini harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan.

"Bagi yang belum terpilih, kami ingatkan agar menerima kekalahan dengan lapang dada serta jangan sampai patah semangat dan putus asa. Perbanyak ibadah, berzikir serta membaca Alquran," kata Faisal Ali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Toleransi Tindakan Inkonstitusional

Tolak Reuni 212, Massa Bentangkan Bendera Raksasa di Depan Balai Kota
Massa GJI membentangkan bendera Merah Putih raksasa saat menggelar aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencabut izin penyelanggaraan Reuni 212 di depan Balai Kota, Jakarta, Kamis (29/11). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan TNI-Polri siap menjaga stabilitas keamanan NKRI usai Pemilu 2019. Dia pun mengatakan, TNI-Polri tidak akan menoleransi tindakan inkonstitusional.

"Kami, tidak akan mentoleransi dan akan menindak tegas upaya yang akan mengganggu ketertiban, serta aksi-aksi inskonstitusional dan merusak proses demokrasi. NKRI harga mati," kata Hadi dalam konferensi pers TNI-Polri bersama Kapolri tentang Pemilu 2019, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Senada, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengimbau seluruh pihak untuk tidak memobilisasi massa. Baik mobilisasi untuk merayakan kemenangan maupun karena ketidakpuasan terhadap pemilu.

"Kemarin juga ada di HI, kita bubarkan. Ada dua (pendukung) pasangan yang mobilisasi, dua-duanya kita bubarkan," ungkap Tito.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya