Panduan Lengkap untuk Pembeli Rumah Pertama

Anda sebagai pembeli rumah pertama wajib memahami strategi dasar dalam memilih hunian. Ini ulasannya!

oleh Fathia Azkia diperbarui 22 Des 2017, 09:08 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 09:08 WIB
20171216-tips mengumpulkan dana untuk dp rumah yang aman
Gaya hidup konsumtif dan penyesuaian pola pengaturan keuangan menjadi tantangan tersendiri ketika Anda berencana mengumpulkan dana untuk DP rumah.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai orang awam, ada baiknya saat berencana membeli rumah pertama kali, gunakan jasa agen properti sebagai pendamping sekaligus pemberi nasehat. Tidak perlu khawatir akan memilih agen yang salah apabila Anda mencarinya di halaman Cari Agen.

Tergantung kebutuhannya seperti apa, melalui halaman ini Anda bisa menemukan lebih dari 8.000 agen properti dengan spesialiasi masing-masing. Ada yang ahli dalam bahasa Mandarin, Inggris, maupun spesialis area tertentu.

Setelah berhasil menemukan agen yang tepat, Anda sebagai pembeli rumah pertama juga wajib memahami strategi dasar dalam memilih hunian. Ini ulasannya dari Rumah.com.

  1. Pilih Lokasi

Faktor paling penting dalam membeli rumah adalah lokasi. Tidak heran jika di dunia properti orang sangat mementingkan lokasi, lokasi dan lokasi.

Lokasi tidak hanya dianggap penting oleh pembeli rumah pertama, melainkan semua orang. Itu sebabnya harga suatu properti sangat ditentukan oleh lokasi, karena lokasi berkaitan dengan akses transportasi, fasilitas umum, bebas dari banjir dan sebagainya.

Untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari lokasi hunian incaran, Anda bisa mengawali langkah dengan menyimaknya di Review Properti Rumah.com. Ulasan ini menyajikan mulai dari rute ke perumahan, kedekatannya dengan fasilitas sekitar, potensi lokasi, sampai detail perumahannya.

  1. Siapkan Dana

Para calon pembeli rumah pertama sering mengajukan pertanyaan mengenai biaya yang perlu dikeluarkan. Untuk sebagian orang, terutama orang awam, biaya-biaya ekstra seringkali mengejutkan karena uang yang perlu dikeluarkan tidak sedikit. Diantaranya:

  • Uang Tanda Jadi – Biasanya para pengembang akan menentukan besar nominal uang tanda jadi (DP) minimal Rp1 juta.
  • Uang Muka – Anda diwajibkan untuk melunasi uang muka apabila ingin membeli rumah dari pengembang. Besarannya minimal 15% untuk rumah pertama.
  • Angsuran – Besar angsuran yang ideal adalah tidak melebihi sepertiga dari penghasilan Anda atau Anda dengan pasangan. Setelah KPR disetujui, Anda akan langsung diminta membayar angsuran rumah pertama.

(Gunakan Kalkulator Keterjangkauan untuk menghitung kesanggupan dalam mencicil rumah)

  1. Verifikasi Pengembang

Meski nama pengembang sudah sering Anda dengar dan dikenal bonafit serta kredibel, tidak ada salahnya jika Anda tetap mencari informasi tentang pengembang tersebut. Pilih pengembang yang setidaknya telah berkecimpung di dunia properti minimal 5 tahun.

Anda perlu memeriksa track record pengembang, apakah sering terlambat untuk serah terima? Bagaimana kualitas bangunan di perumahan sebelumya? Anda dapat mengetahui informasi ini dengan mencari testimoni kerabat maupun membaca Review Properti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Periksa Harga Pasar

  1. Periksa Harga Pasar

Jangan langsung tergiur dan berpikir pendek untuk langsung mengambil rumah yang pertama Anda lihat. Lakukan peninjauan terlebih dahulu.

Anda dapat mencari informasi mengenai harga pasaran rumah di daerah tersebut baik itu secara online atau secara langsung, demi memastikan Anda membeli rumah dengan harga terbaik. Atau cara mudahnya, lihat Rumah.com Property Index.

Fasilitas kolam renang untuk anak dan dewasa ini bisa Anda temui di apartemen Easton Park, Tangerang Selatan.
  1. Fasilitas

Pastikan Anda telah mendapat informasi mengenai fasilitas yang ditawarkan pengembang. Akan lebih baik lagi apabila Anda melakukan pemeriksaan dengan mengitari area perumahan tersebut. Ada dua macam fasilitas yaitu fasilitas intern dan fasilitas ekstern.

Fasilitas intern meliputi tempat ibadah, tempat olahraga, taman bermain, infrastruktur yang memadai, serta gerbang perumahan. Lihat juga: Rekomendasi Rumah Dua Lantai dengan Kolam Renang

Sedangkan fasilitas ekstern merupakan fasilitas lain yang letaknya tidak jauh dari perumahan tersebut seperti minimarket, sekolah, rumah sakit, pasar, atau tempat rekreasi.

  1. Dapatkan Persetujuan KPR

Salah satu cara terbaik untuk memudahkan dan meringankan Anda dalam membeli rumah adalah dengan mendapatkan persetujuan KPR. Selain itu, KPR memberi Anda kekuatan menawar yang lebih besar serta dapat mencegah gagalnya transaksi karena alasan finansial.

Baca juga: Tips Terbaru Agar KPR Disetujui Bank

  1. Cari Tenor yang Sesuai

Terdapat beragam tenor yang ditawarkan bank, mulai dari 5 hingga 25 tahun. Karena kondisi keuangan setiap orang berbeda-beda, maka bank menawarkan berbagai pilihan tenor ini agar bisa menjangkau berbagai kelas para calon debitur.

Jangan memaksakan diri untuk mengambil tenor pendek demi mengejar biaya bunga yang lebih murah.

Jika Anda memilih tenor sesuai dengan kemampuan, maka arus keuangan akan menyisakan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda, mulai dari kebutuhan sehari-hari, proteksi serta investasi lainnya.

  1. Periksa Surat Pembelian Tanah

Anda sebagai konsumen berhak untuk mengetahui sertifikat tanah pengembang. Jika tidak, maka Anda dapat mempertanyakan sertifikat tersebut kepada notaris yang mencatat akte tanah.

Pengecekan ini perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para konsumen bagaimana status tanah yang akan dikembangkan. Akan lebih baik apabila status tersebut tidak haya untuk satu kavling, melainkan untuk semua kavling dalam perumahan tersebut.

Simak juga: Beli Rumah, Cari Tahu Status Kepemilikannya 

  1. Siapkan Biaya Ekstra

Biaya pertama yang perlu Anda keluarkan adalah biaya survei aset properti (appraisal). Pengecekan sertifikat tanah dan harga jual properti disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku.

Pada tahap ini Anda perlu mengeluarkan uang sebesar Rp300.000 hingga Rp750.000. Setelah itu, biaya provisi bank perlu disisihkan sebesar 0,5% – 1% dari total pinjaman.

Kemudian Anda perlu membayar biaya administrasi bank sebesar Rp250.000 – Rp500.000 atau bisa juga dilihat dari persentasi total pinjaman.

Terakhir, Anda harus mengeluarkan lagi sedikit biaya untuk asuransi, yang terdiri dari Asuransi Jiwa (sebesar 1% – 2% dari total pinjaman) dan Asuransi Kebakaran (1% dari total pinjaman). Ingin tahu biaya apalagi yang harus dikeluarkan? Baca artikelnya!

  1. Pastikan Kapan Serah Terima Unit

Jangan lupa untuk bertanya kepada pengembang, kapan Anda bisa menempati rumah yang telah dibeli. Tanyakan juga apabila terjadi keterlambatan atau ketidaksesuaian, kebijakan apa yang berlaku serta konsekuensi apa yang akan diterima oleh pengembang.

Atau mungkin Anda lebih tertarik beli apartemen mewah yang berada di pusat kota sehingga memudahkan aktivitas sehari-hari? Lihat pilihan apartemennya dengan harga mulai dari Rp1 miliar di sini!

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya