Traffic Bandara Dorong Terbukanya Peluang Bisnis

Perkembangan ini mendorong tumbuhnya berbagai bisnis baru di kawasan bandara dengan tingkat kebutuhan ruang usaha dan perkantoran yang makin tinggi.

oleh Fathia Azkia diperbarui 10 Apr 2018, 11:08 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 11:08 WIB
Aerolink Boulevard
Meningkatnya prospek properti ritel di kawasan Bandara Internasional Soekarno - Hatta turut menarik perhatian pengembang besar.

Liputan6.com, Jakarta Kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) berkembang pesat sebagai akses utama penerbangan sipil nasional, dengan jumlah penumpang pada 2017 mencapai 63.015.630 orang atau naik 8% dibanding tahun 2016.

Menurut laporan Megahubs International Index 2017 versi lembaga OAG asal Inggris, Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada pada peringkat ke-7 dalam daftar bandara paling terkoneksi di dunia. Dan urutan kedua dalam daftar serupa untuk kawasan Asia Pasifik.

Perkembangan ini mendorong tumbuhnya berbagai bisnis baru di kawasan bandara dengan tingkat kebutuhan ruang usaha dan perkantoran yang makin tinggi. Meningkatnya prospek properti ritel di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta turut menarik perhatian pengembang raksasa sekelas Ciputra Group.

Lewat proyek Aerolink Boulevard, properti multiguna tersebut dikembangkan dalam bentuk office space, warehouse dan workshop di lahan seluas 12.000 m2. Jarak tempuhnya terpaut 10 menit dengan bandara.

Meiko Handoyo selaku Senior Director PT Ciputra Residence mengatakan, proyek Aeorlink Boulevard adalah proyek inovasi untuk properti ritel dengan konsep 3 in 1 yang memberikan solusi untuk kebutuhan ruang kantor, sekaligus gudang penyimpangan dan ruang produksi atau kerja.

"Rancangannya lebih modis dan modern sehingga tidak terkesan sebagai gudang, tetapi ruang perkantoran yang memiliki fungsi ruang kantor, ruang penyimpan sekaligus ruang workshop," katanya.

 

Dampak revitalisasi bandara

Menurut Edwin Wardhana, General Manager CitraGarden City, investasi pergudangan di kawasan bandara memiliki prospek kenaikan harga yang tinggi dari harga lahan maupun bangunannya.

Hal itu, lanjut Edwin, karena didukung oleh program revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta sehingga mendorong kawasan itu menjadi pusat kegiatan bisnis antar kota, pulau, dan antara negara.

Pengembangan kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang hingga saat ini terus dikerjakan oleh Angkasa Pura, turut membawa dampak positif terhadap proyek-proyek properti terutama yang berada dalam radius 5 kilometer.

Karena lokasinya berdekatan dengan bandara internasional, maka banyak peluang bisnis baik dari luar kota maupun luar negeri. Ke depan Ciputra turut melihat adanya kebutuhan hunian yang nyaman, tenang dan eksklusif, sekaligus memudahkan masyarakat yang punya aktivitas bisnis di sekitar bandara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya