Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya telah menyiapkan sejumlah strategi mengamankan jalannya pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran dua. Selain menerjunkan personel di tiap-tiap TPS, Polri-TNI juga menyiagakan pasukan pemukul.
"Polisi bekerja sama dengan teman-teman dari TNI akan menempatkan beberapa personel pasukan pemukul di lokasi-lokasi yang dimungkinkan terjadinya gangguan keamanan," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana di kantornya, Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Ia tak merinci berapa jumlah personel Pilkada DKI 2017 yang disiapkan sebagai pasukan pemukul. Yang pasti, pasukan tersebut bertanggung jawab untuk mengambil tindakan atas gangguan yang terjadi di TPS.
Advertisement
"Ya nanti kita tempatkan di beberapa tempat, satu regu, satu pleton. Dan ini akan dipimpin seorang perwira menengah," tutur dia.
Lebih dari itu, jenderal bintang satu ini mengimbau agar masyarakat tak perlu melakukan 'Tamasya Al Maidah' atau pengamanan dan pemantauan di tiap-tiap TPS. Sebab sudah ada petugas yang mengamankan dan saksi yang memantau pemungutan suara di TPS.
"Menurut saya tidak perlu Tamasya Al Maidah yang nantinya bisa dapat (memicu) provokasi, dan dipersepsikan mengintimidasi para pemilih untuk melaksanakan hak pilihnya (pada Pilkada DKI 2017 putaran dua)," kata Suntana.
[vidio:[12 April 19:00] Live Streaming Debat Pamungkas Pilkada DKI 2017]()