Kehabisan Tiket, Ikut Saja Mudik Gratis 2 Perusahaan Ini

Dua perusahaan yakni PT Jasa Raharja dan PT Sido Muncul menyediakan fasilitas mudik gratis.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jun 2015, 11:51 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 11:51 WIB
[Bintang] Tiket Kereta Api Habis, Ikut Mudik Gratis
Bus Jasa Raharja (Via: jurnalmetro.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang belum mendapatkan tiket mudik, mungkin ini bisa jadi solusi. Dua perusahaan yakni PT Jasa Raharja dan PT Sido Muncul menyediakan fasilitas mudik gratis.

Jasa Raharja akan mengalihkan sekitar 30.648 pemotor mudik dengan bus dan kereta api melalui program Mudik Gratis Bersama Jasa Raharja 2015.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Setiyarso mengatakan, ini merupakan kedelapan kalinya pihaknya menggelar program mudik gratis sejak 2007. Tujuan mudik gratis ini memudahkan pemudik sampai tujuan tanpa mengalami kecelakaan.

"Risiko kecelakaan di jalan bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat tinggi. Sebab itu, untuk meminimalisir maka kami adakan lagi program Mudik Gratis," ujar Budi Setiyarso.

Budi menjelaskan, pihaknya sudah menyediakan 500 bus dan 3 rangkaian kereta api untuk mengangkut sekitar 30 ribu lebih pemudik dengan 64 kota tujuan berbeda.

Kegiatan ini akan berlangsung mulai 11 Juli 2015 menggunakan bus. Sedangkan 3 rangkaian kereta api 12 Juli 2015. Pendaftaran melalui online dan SMS pada 4 sampai 30 Mei 2015, dan pendaftaran langsung tanggal 24 sampai dengan 28 Juli 2015 di Gedung Jasa Raharja Nyi Ageng Serang.

Sementara PT Sido Muncul akan menyediakan 320 unit bus untuk mengangkut pemudik. Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat menuturkan, pihaknya telah mengadakan program mudik bareng gratis untuk ke-26 kalinya. Total sudah sekitar 280 ribu orang mengikuti program mudik tersebut.

"Target 20 ribu orang bisa terangkut dalam program ini. Karena diprediksi ada sekitar 6 sampai 7 juta orang akan mudik, jadi ingin meringankan beban itu," ujar Irwan.

Irwan melanjutkan, program mudik seperti ini seharusnya mendapat dukungan dari pihak pemerintah. Karena setiap tahun jumlah pemudik selalu bertambah. "Jadi bukannya dilarang, tapi harus didukung untuk bisa mengatasi solusi pemudik," kata Irwan Hidayat.

Terkait peserta, pihaknya belum menentukan apakah masih sama seperti tahun lalu yakni penjual jamu dan masyarakat umum. "Kalau rute mudiknya dari barat ke timur," ujar Irwan. (Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya