Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pendapatan perseroan hingga 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,92 triliun. Capaian itu naik 9,90 persen dibandingkan pendapatan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,57 triliun.
Baca Juga
Bersamaan dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan pada tahun buku 2023 naik menjadi Rp 1,62 triliun dibandingkan RP 1,55 triliun yang dicatatkan pada tahun buku 2023.
Advertisement
Alhasil, perseroan membukukan laba kotor Rp 2,3 triliun, masih naik dibandingkan laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,02 triliun. Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 626,22 miliar.
Kemudian beban umum dan administrasi tercatat sebesar RP 200,67 miliar, beban lain-lain Rp 12,55 miliar, serta pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 9,94 miliar. Dari rincian itu, diperoleh laba usaha Rp 1,47 triliun, nadik dibanding capaian 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,19 triliun.
Perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 39,48 miliar, dengan biaya keuangan Rp 832 juta.
Bukukan Laba Rp 1,17 Triliun
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 1,17 triliun. Laba itu naik 23,18 persen dibandingkan rihan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 950,65 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 39,03 dari sebelumnya Rp 31,69 per saham.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (7/3/2025), aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 3,94 triliun dibanding posisi kahir 2023 yang tercatat sebesar RP 3,89 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 2,2 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,74 triliun.
Liabilitas hingga 31 Desember 2024 turun menjadi Rp 451,78 miliar dibanding RP 504,77 miliar pada akhir 2023. Terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 411,32 miliar. Sisanya sekitar Rp 40,47 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 3,49 triliun. Liabilitas itu naik dibandingkan tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,39 triliun.
Dirut Sido Muncul David Hidayat Beli 5,59 Juta Saham SIDO
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau disebut Sido Muncul, David Hidayat membeli saham SIDO pada awal Februari 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (11/2/2025), Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat membeli 905.700 saham SIDO dengan harga Rp 575 per saham pada 4 Februari 2025. Dengan demikian, nilai pembelian saham SIDO itu sekitar Rp 520,77 juta.
Aksi beli saham SIDO itu berlanjut pada 5 dan 6 Februari 2025. Ia membeli 1.740.000 saham SIDO dengan harga Rp 573 pada 5 Februari 2025. Nilai pembelian saham itu sebesar Rp 997,02 juta. Kemudian pada 6 Februari 2025, David Hidayat membeli 2.950.000 saham SIDO dengan harga Rp 567 per saham sehingga nilai pembelian saham Rp 1,67 miliar. Dengan demikian total pembelian saham SIDO sebesar 5.595.700 atau 5,59 juta senilai Rp 3,29 miliar.
Direktur Utama (Dirut) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau disebut Sido Muncul, David Hidayat membeli saham SIDO pada awal Februari 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (11/2/2025), Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat membeli 905.700 saham SIDO dengan harga Rp 575 per saham pada 4 Februari 2025. Dengan demikian, nilai pembelian saham SIDO itu sekitar Rp 520,77 juta.
Aksi beli saham SIDO itu berlanjut pada 5 dan 6 Februari 2025. Ia membeli 1.740.000 saham SIDO dengan harga Rp 573 pada 5 Februari 2025. Nilai pembelian saham itu sebesar Rp 997,02 juta. Kemudian pada 6 Februari 2025, David Hidayat membeli 2.950.000 saham SIDO dengan harga Rp 567 per saham sehingga nilai pembelian saham Rp 1,67 miliar. Dengan demikian total pembelian saham SIDO sebesar 5.595.700 atau 5,59 juta senilai Rp 3,29 miliar.
Advertisement
Sido Muncul Tebar Dividen Interim Rp 540 Miliar, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan rencana pembagian dividen interim. Rencana itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 23 Oktober 2024.
Besaran dividen interim yang akan dibagikan adalah senilai Rp 540 miliar atau Rp 18 per saham. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan perseroan per 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 608,5 miliar.
Laba itu naik 35,79 persen dibandingkan laba semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 448,1 miliar. Kenaikan laba pada paruh pertama tahun ini sejalan dengan kenaikan dari sisi pendapatan. Perseroan membukukan penjualan Rp 1,9 triliun pada semester I 2024, naik 14,68 persen dibanding penjualan pada semester I 2024 yang tercatat sebesar Rp 1,65 triliun.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 994,42 miliar. Aset Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul sampai dengan akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp 3,82 triliun, turun dari Rp 3,89 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Liabilitas pada paruh pertama tahun ini turun signifikan menjadi Rp 353,83 miliar dari Rp 504,77 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas hingga Juni 2024 ikut naik menjadi Rp 3,47 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,39 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/10/2024), berikut jadwal pembagian dividen interim SIDO:
Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 4 November 2024
Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 5 November 2024
Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 6 November 2024
Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 7 November 2024
Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 6 November 2024
Tanggal Pembayaran Dividen: 20 November 2024
