Liputan6.com, Makassar - Rahman alias Ammang, narapidana kasus narkoba meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis intensif di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan. Dia tengah menjalani masa hukuman di Rutan Gunung Sari Makassar.
Pegawai Rutan Gunung Sari Makassar, Asrul mengatakan, Rahman ditemukan oleh rekan sekamarnya sedang mendengkur di bawah kolong tempat tidur di dalam sel. Setelah mengecek di bawah kolong tempat tidur, dia melihat mulut Ammang mengeluarkan busa.
"Jadi teman sekamarnya mendengar suara dengkuran di bawah kolong tempat tidur sebanyak tiga kali dan setelah dicek ternyata Rahman alias Ammang dalam mulut mengeluarkan busa sehingga rekan sekamarnya itu melaporkan kejadian ke petugas Rutan," kata Asrul memberikan keterangan di hadapan aparat kepolisian ‎sektor (Polsek) Rappocini, Makassar.
Kapolsek Rappocini AKP Muari mengatakan, Rahman ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sehingga petugas rutan melarikannya ke klinik yang berada di dalam rutan. Akan tetapi, karena kondisinya yang semakin parah, petugas rutan merujuk pria tersebut ke RS Bhayangkara Makassar.
"Di sana dirawat selama dua hari tapi karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk, napi Rahman akhirnya meninggal dunia kemarin," terang Muari kepada Liputan6.com, Rabu (11/11/2015).
Setelah dinyatakan meninggal dunia, Rahman kemudian dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan dan visum, serta autopsi guna mengetahui penyebabnya. Namun pihak keluarga meminta tidak dilakukan autopsi dan jenazah Rahman langsung diminta untuk dibawa pulang ke rumah untuk dimakamkan.
Kepala Rutan Gunung Sari Makassar Suryanto menyatakan, pihaknya tidak tahu persis penyebab kematian narapidana tersebut.
"Yang saya tahu dia meninggal dalam perawatan medis di RS Bhayangkara setelah ditemukan oleh rekan sekamar selnya di rutan dalam keadaan mendengkur dan mulutnya mengeluarkan busa serta terbaring di bawah kolong tempat tidurnya di dalam sel," kata Suryanto. (Mvi/Ans)
Napi Narkoba di Makassar Tewas Setelah Dirawat 2 Hari
Keluarga meminta tidak dilakukan autopsi dan jenazah Rahman langsung diminta untuk dibawa pulang ke rumah untuk dimakamkan.
diperbarui 11 Nov 2015, 14:31 WIBDiterbitkan 11 Nov 2015, 14:31 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Menjadi Pribadi yang Lebih Baik: Panduan Lengkap untuk Pengembangan Diri
Dukung Program 3 Juta Rumah, Waskita Beton Siapkan Inovasi Ini pada 2025
Potret Suherman Penuh Keceriaan Momong Baby Elio, Endingnya Tak Terduga Bikin Ngakak
Daihatsu Buka Posko Siaga Kawal Konsumen Liburan Nataru
Tostem Paparkan Visi Global, Rayakan Inovasi Desain di TADA 2024
6 Manfaat Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri, Lebih Produktif dan Sehat
Saksikan Sinetron Saleha Episode Senin 23 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
60% Pencurian Kripto Terkait Peretas Korea Utara, Nilainya Bikin Kaget
Fokus : Tujuh Desa di Tempurejo Jember Terkepung Banjir, Petugas Evakuasi Para Lansia
Upaya Menghapus Mitos yang Mengancam Kesehatan Reproduksi Wanita
AI Gen Tawarkan Solusi Tingkatkan Pengalaman Pelanggan dan Efisiensi Operasional
Indonesia Infrastructure Finance Dapat Pendanaan Rp 2 Triliun, untuk Apa?