APBD 2016 Semarang Disahkan, Terbanyak untuk Pembebasan Lahan

Pemerintah Kota Semarang juga butuh dana untuk mengurai kemacetan dengan membangun outer ring road selatan dan utara.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 02 Des 2015, 14:37 WIB
Diterbitkan 02 Des 2015, 14:37 WIB
Banjir di Semarang
Kedalaman air di kawasan Jalan Pemuda sekitar kantor pos ((Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Semarang telah mengesahkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016 Semarang menjadi APBD. Anggaran tersebut naik menjadi Rp 4,5 triliun pada tahun ini.

Kenaikan itu mayoritas untuk pembebasan lahan terkait program pengentasan banjir atau rob. Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengatakan, normalisasi Kali Bringin dan Kali Tenggang membutuhkan dana lebih untuk pembebasan lahan.

Pemerintah Kota Semarang juga butuh anggaran untuk mengurai kemacetan dengan membangun outer ring road selatan dan utara.

"Untuk pengadaan lahan normalisasi Kali Beringin dan Kali Tenggang diharapkan bisa selesai 2016. Sehingga tak ada Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tinggi di akhir tahun, seperti di pembangunan Jalan Jolotundo yang masih ada satu bidang yang belum selesai proses pembebasan lahannya," kata Supriyadi di Semarang, Rabu (2/12/2015).

Baca Juga


    Selain itu, Pemkot Semarang fokus pada sektor pembangunan infrastruktur kawasan pinggiran, terutama pada perbatasan dengan Kabupaten Semarang, Kendal, dan Demak.

    "Selama ini pembangunan kawasan pinggiran kurang tersentuh secara optimal, pada 2016 akan dioptimalkan," ujar Supriyadi.

    Bidang pendidikan dan kesehatan juga tak luput dari perhatian Pemkot Semarang. Peningkatan gaji guru tidak tetap (GTT) setara UMK dan peningkatan status puskesmas menjadi puskesmas rujukan semi rumah sakit.

    "Peningkatan gaji GTT sesuai rumusan dinas pendidikan diisyaratkan sesuai waktu kerja, masa pengabdian, dan berijazah S1. Sementara puskesmas yang ditingkatkan statusnya akan memiliki fasilitas rawat inap," jelas Supriyadi.

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya