Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan warga Riau yang pernah bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)Â batal dipulangkan ke Bumi Lancang Kuning. Mereka enggan pulang ke daerah asal karena malu dengan keluarga.
"Sedianya hari ini dipulangkan, tapi sebagian besar dari mereka tidak bersedia," sebut Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin, Pekanbaru, Jumat (29/1/2016).
Menurut Syarifuddin, mereka masih takut untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Alasan lainnya adalah khawatir karena tidak diterima masyarakat.
Advertisement
Meski demikian, Dinas Sosial Provinsi Riau belum menyerah. Sambil mendata warga yang pernah bergabung dengan Gafatar, Pemerintah Riau masih melakukan dialog intensif.
Baca Juga
"Nanti mereka akan dipulangkan melalui jalur darat. Di Riau sudah ditempatkan penampungan sementara, sebelum dikembalikan kepada keluarga masing-masing," sebut Syarifuddin.
Di Riau nanti, Dinas Sosial Provinsi Riau menyiapkan Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC). Ditempat ini, mereka akan dibekali dengan sejumlah hal.
"Sudah ada timnya seperti dari rohaniawan dan psikososialnya," ujar Syarifuddin.
Hingga kini, warga Riau yang terdata pernah bergabung dengan Gafatar ada 140 orang. Jumlah ini diprediksi bertambah lantaran bakal ada gelombang lainnya yang akan tiba di Jakarta dari Kalimantan Barat.
"Hingga kini, pendataan masih terus dilakukan. Data awal yang kita terima kan hanya 13 orang, tapi dalam dua hari jumlahnya terus bertambah," jelas Syarifuddin.
Menurut Syarifudin, ratusan orang eks Gafatar asal Riau itu terdiri dari dewasa dan anak-anak.